Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pendekatan "Coercion" sebagai Pilihan Akhir agar Perubahan Berhasil

21 Oktober 2020   14:41 Diperbarui: 22 Oktober 2020   08:01 1733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

3. Ketidakpastian. Pada umumnya orang memahami ketidakpastian sebagai konsekuensi dari minimnya bahkan tidak tersedianya informasi tentang kejadian masa depan yang akan dituju. Dan akan menjadi indikasi ketakutan setiap orang tentang apa yang akan terjadi di masa yang akan dating yang tidak diketahui.

Intinya, orang lebih nyaman dan aman-aman saja dengan dengan keadaan sekarang daripada mengubah sesuatu yang belum jelas di masa yang akan dating. Dan karenanya orang akan berjuang menolak perubahan yang dilakukan demi mempertahankan zona nyaman saat ini. Walaupun zona nyaman sekarang bukan yang terbaik bagi kehidupan yang layak dan maju.

4. Penilaian dan tujuan yang berbeda. Dalam situasi yang lebih luas dan dalam, pada umumnya orang menolak perubahan karena disana ada perbedaan yang serius dalam menilai sebuah situasi yang kalua dilakukan perubahan akan memberikan dampak yang mungkin berbeda melihatnya. Artinya pula bahwa tujuan perubahan yang akan diusung oleh si pembawa perubahan, berbeda cara melihat dan menilainya dengan situasi yang ada oleh perspektif orang lain.

Perbedaan penilaian dan dengan demikian perbedaan dalam memahami bagainaya tujuan diwujudkan menjadi arena penolak terhadap perubahan yang akan dilakukan. Dan karena itu, maka ada penolakan dari orang yang merasa berbeda pandangan dalam menilai situasi dan tujuan yang hendak dicapai.

Perubahan itu Kebutuhan!

Sesungguhnya, pada umumnya orang memahami kalau perubahan itu merupakan kebutuhan manusia agar tetap bertumbuh dan maju dalam segala hal. Sebab ini adalah hehekat kehidupan manusia yang hidup. 

Segala sesuatu yang hidup harus mengalami perubahan, kalau tidak maka dia akan mati pada dasarnya. Hekakat hidup itu berubah, walaupun perubahan ada yang sifatnya evolusioner atau revolusioner. Keduanya bisa saja terjadi sebagai tuntutan kebutuhan yang hendak berubah.

Banyak buku sudah ditulis tentang perubahan ini. Salah satu buku yang saya suka membaca berulang-ulang adalah yang ditulis oleh  Ala Deutschman dengan judul buku Change Or Die  (2007). 

Buku yang sangat representasi tentang pentingnya perubahan, tetapi juga dia menunjukkan bahwa walaupun banyak orang tahu bahwa bila tidak berubah akan menemui kematian, orang tetap saja memilih kematian itu karena tidak mau berubah.

www.aksiku.com
www.aksiku.com
Lalu menjadi kajian yang terus menerus bertumbuh karena seakan menyimpan misteri unik, mengapa manusia rela mati karena tidak mau berubah.

Coba cermati bagaimana dunia ekonomi, industri dan bisnis menjelaskan pentingnya perubahan itu agar tetap eksis dan mampu bertahan bahkan menjadi pemenang dalam persaingan yang semakin ketat dari waktu ke waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun