Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

10 Hal yang Harus Dimiliki "Zero Talent" agar Bertahan di Tengah Resesi

7 September 2020   17:39 Diperbarui: 8 September 2020   04:26 1302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zero talent (Sumber: time.com)

Suka atau tidak suka, siap atau tidak siap maka dalam hitungan hari ke depan Indonesia akan segera memasuki masa resesi ekonomi, yang berarti masa sulit akan mulai dirasakan oleh masyarakat secara umum. 

Dan karyawan akan mulai mengalami kesulitan, tidak saja penghasilan yang sudah mulai berkurang secara signifikan, bahkan mungkin akan mengalami pemutusan hubungan kerja atau dipecat. 

Bila memiliki kompetensi dan atau skill yang bagus, barangkali tidak masalah, karena bisa pindah di tempat pekerjaan yang baru. Tetapi, akan menjadi masalah bagi karyawan yang tidak memiliki keterampilan yang memadai, masa pengangguran menanti!

Berita pentingnya adalah siapapun Anda yang sedang menghadapi situasi sulit ini agar jangan bersedih apalagi berputus asa, karena sesungguhnya Anda tidak sendirian menghadapi keadaan resesi ini. 

Bahkan tidak saja di negeri ini, tertapi juga hampir semua orang di seluruh jagad raya ini menghadapinya. Pandemi Covid-19 telah memporak-porandakan tatanan ekonomi global dalam waktu yang sangat singkat, sedemikian rupa sehingga "nyaris" tidak ada satu negara manapun di dunia ini yang benar-benar siap menghadapi efek merusak dari wabah virus corona ini.

Bila Anda seorang karyawan yang tidak memiliki bakat khusus, bahkan malahan Anda berada dalam posisi nol, atau dikenal dengan istilah "Zero Talent", kenali hal itu, dan mulai melakukan sesuatu untuk menyongsong masa-masa sulit ketika resesi ekonomi Indonesia menjadi kenyataan pahit bagi seluruh publik di republik ini. 

Mempersiapkan diri sendiri bersama dengan seluruh anggota keluarga akan menjadi dasar yang kokoh untuk tidak terjebak dalam kondisi yang semakin buruk, dengan menggarisbawahi beberapa hal berikut:

1. Indonesia akan memasuki masa resesi kalau akhir September 2020 sebagai akhir dari masa kuartal ke III (Juli, Agustus dan September 2020) pertumbuhan ekonomi masih negatif. Sebab pertumbuhan ekonomi pada kuartal II jatuh sangat mendalam, ada di angka negatif 5,32%. 

Seorang Menkopolhukan, Mahfud MD menegaskan bahwa 99.9% Indonesia akan resesi (detik.com, Sabtu 5 September 2020). Artinya, siapapun Anda, termasuk saya tidak perlu mempersoalkan lagi tentang apakah Indonesia resesi atau tidak. 

2. Pahami bahwa resesi itu masa sulit. Artinya, Anda tidak perlu menjadi seorang ahli ekonomi untuk mengerti secara teknis dan detail resesi itu apa. Yang penting "masa sulit" dan karenanya hadapi dan kelola dengan wise dan smart agar seluruh sumberdaya yang di miliki menjadi bumper untuk bertahan hingga melewati masa resesi itu sendiri. Syukur-syukur tidak sampai ke masa depresi, yaitu resesi yang berkepanjangan.

3. Mulai sekarang kenali dengan cermat sumber daya maupun assets yang Anda miliki, baik sumber daya keuangan maupun sumber daya non keuangan. Dan kelola secara wise dan smart. Tidak saja untuk berhemat secara ekonomis, tetapi berinvestasi dengan bijak dan tepat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun