Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Inikah Alasan Utama Pencopotan Refly Harun dari Komut Pelindo I?

20 April 2020   21:42 Diperbarui: 21 April 2020   09:58 7005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: money.kompas.com

Nampaknya gebrakan Menteri BUMN untuk membersihkan secara total ratusan BUMN ini masih terus berjalan sejak berada di posisi orang nomor satu di arena BUMN ini. Dan sudah banyak yang dibirsihkan, hingga tiba giliran di PT Pelindo I. Dan korbannya kali ini adalah seorang pakar hukum tata negara Indonesia yang sangat rajin mengkritisi pemerintah selama ini.

Mungkinkah ada hubungannya dengan pencopotannya dari Komut karena rajin mengkritis pemerintah? Sebuah media daring secara khusus menyajikan tanggapan sang ex Komut ini, dan Refly mengaku kalau dia memang tetap mengkritisi pemerintah kendati dia ada dalam posisi sebagai salah satu orang kunci di BUMN yang dipercayakan oleh pemerintah.

Secara politik bisa saja dihubungkan, tetapi apakah itu signifikan? Perlu diuji secara cermat. Dengan bertanya, kalau Dewan Komisaris memiliki konerja yang hebat di Pelindo I, apakah mungkin Erick akan mencopot mereka?

Saya pikir beliau seorang businessman yang sangat rasional dan akan mempertahankan karena tidaklah mudah mencari sosok yang hebat masuk dalam BUMN untuk mewujudkan mimpi Jokowi.

Bahwa alasan pencopotan untuk melakukan refreshing sebagaimana dijelaskan oleh Arya Sinulingga, juru bicara Menteri BUMN, semua orang dan publik maklum untuk tidak menuding secara vulgar alasan yang substansial, yaitu kegagalan Komisaris dalam mengawal manajemen Pelindo I.

"Komisaris kan tidak hanya sendiri kan ada empat komisaris yang diganti. Jadi itu refreshing saja, artinya perlu refreshing di Pelindo sehingga kita ganti empat orang," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, Senin (20/4/2020). Arya berharap dengan adanya pergantian komisaris ini bisa mendongkrak kinerja Pelindo I lebih baik lagi ke depannya. "Jadi mudah-mudahan dengan refreshing ini membuat pelindo I juga akan semakin bergairah kinerjanya, dan bisa menghadapi corona juga," kata Arya. (kompas.com)

Publik juga memahami dan mendukung sepenuhnya gerakan bersih-bersih oleh Erick dalam tubuh BUMN yang banyak mis-management seperti menjamurnya anak dan cucu perusahaan yang sebagian besar keluar dari core business utama. Dan lebih merisaukan lagi karena perangkapan jabatan yang sangat tendensius untuk membangun kavling kepentingan pribadi dan kelompok.

Risiko Bisnis dan Jabatan

Kalau jujur mengakui semua situasi yang terjadi ini, maka pada dasarnya Menteri Erick Thohir sedang mengimplementasikan sebuah pengelolaan risiko bisnis yang sangat mendasar. Artinya pencopotan Komut dan sejumlah anggota Komisaris PT Pelindo I merupakan tindakan mitigasi

Betul, ada harga yang harus dibayar agar tidak menjadi prahara dikemudian hari. Mungkin sang Menteri hendak belajar dan tidak mau terulang apa yang terjadi di BUMN yang lain, seperti PT Garuda Indonesia, PT Asuransi Jiwasraya, Asabri, Pertamina dan yang lain.

Sebab, kehadiran dari BUMN ini seharusnya menjadi penyanggah utama bagi kemajuan pembangunan demi Indonesia yang maju dan lebih baik. Bukan malah menjadi tempat praktek korupsi dan penyelewengan harta negara yang hanya menguntungkan para penjabat dan karyawannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun