
Begitulah kisah kebenaran itu. Partai-partai politik selalu memiliki pendirian bahwa mereka harus benar. Seberapa sering sebuah partai politik menerima sikap pihak lain?
Bayangkan jika semua energi dan sumber daya  yang dicurahkan untuk membuktikan pihak lain salah -- dan kita benar -- disalurkan untuk memikirkan apa yang terbaik bagi apapun kehidupan rakyat. Dan yang lebih parah lagi adalah keharusan menjadi benar merupakan sebuah rintangan dalam pembelajaran dan pemahaman.
Tidak bisa dipungkiri bahwa sikap keharusan menjadi benar akan menghambat pertumbuhan Anda, karena petumbuhan tidak akan terjadi tanpa mengubah, mengoreksi, dan mempertanyakan diri sendiri.
Oleh karenanya, jika Anda harus benar, Anda menempatkan diri sendiri dalam sebuah benteng tertutup. Tertapi begitu Anda merasakan hebatnya tidak harus benar, Anda akan merasa seperti berjalan melintasi sebuah padang terbuka, dimana cakrawala terbentang luas dan kaki Anda bebas melangkah kemana saja.
Sangat bisa dimengerti mengapa John Naisbit menempatkan Pola Pikir#4 nya dengan bunyi "betapa bahagianya bila Anda tidak selalu benar", karena itu tidak penting, yang penting adalah kebenaran itu adalah fakta dan bukan siapa yang mengemukakan kebenaran itu.
Yupiter Gulo, 7 Januari 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI