Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kenali Pemimpin Palsu dengan 5 Mitos Kepemimpinan

26 November 2019   20:08 Diperbarui: 27 November 2019   06:05 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesalahan ini, disempurnakan lagi dengan sejumlah kisah masa lalu, mitos-mitos tentang pemimpin dan kepemimpinan. Yang pada ujungnya mereka akan menuai kekecewaan bahkan kemarahan pada sang pemimpin itu sendiri.

John C Maxwell memperlihatkan sejumlah mitos kepemimpinan yang mendasar ada di tengah-tengah publik, yaitu :

Mitos -- 1 : Mitos Manajemen
Ini mitos utama yang sangat mendasar, yaitu orang menyamakan tugas kepemimpinan dengan tugas manajamen. Mitos ini menyebabkan salah kaprah yang parah, sehingga seakan-akan Memimpin itu sama dengan tugas manajerial. Padahal sesungguhnya keduanya sangat berbeda dalam praktek.

Sederhananya adalah bahwa kepemimpinan itu merupakan masalah mempengaruhi orang lain sehingga mau menjadi pengikut. Sementara manajemen itu berurusan dengan menata dan mengelola sistem dan proses, prosedur day by day business operation. Dia tidak berurusan dengan mempengaruhi, karena itu tatarannya kepemimpinan.

Jelas sekali, dalam prakteknya keduanya dicampur adukan dengan kacau balau. Akhirnya yang sering muncul adalah fokus pada manajemen dan lemah dalam kepemimpinan. Konsekuensinya tidak efektif dalam mewujudkan tujuan.

Mitos-2: Mitos Usahwan
Ini mitos kedua yang sering menyimpang pemikiran orang tentang seorang pemimpin. Mitos ini menegaskan bahwa seorang pemimpin tidak sama dengan seorang penjual, pramuniaga bahkan pedagang yang super inovatif sekalipun.

Bahkan seorang penjual yang sangat berhasil dengan capaian ratuaan persen dan dengan nilai fantastis, itu tidak berarti sama pemimpin. Betul bahwa seseorang penjual berhasil menjual dengan nilai sangat besar, tetapi itu tidak berarti hukum pengaruh dalam kepemimpinan disamakan dengan itu.  Sama sekali tidak !

Mitos-3: Mitos Pengetahuan
Mitos ketiga ini tidak kalah seru dengan mitos terdahulu, yang berasumsi bahwa dengan pengetahuan yang luas, hebat, dan pinter segala macam maka seseorang akan menjadi seorang pemimpin yang sejati.

Sesungguhnya, di dalam dunia nyata tidaklah demikian yang terjadi. Sebab banyak orang yang pintar berinteligensia sangat super belum tentu bisa menjadi seorang pemimpin sejati. Bahkan banyak pemimpin yang ditunjuk karena kepintarannya gagal mengemban tugas kepemimpinan. Belum tentu dia mampu menggunakan hukum pengaruh.

Mitos ini bisa saja terobsesi dengan apa yang pernah dikatakan oleh Sir Bacon bahwa "pengetahuan itu adalah kekuasaan". Lalu orang meyakini dengan seseorang memiliki pengetahuan yang luas dan dalam dia mampu menjadi pemimpin sejati.

Uji, apakah dia betul-betul mampu mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu menuju pada tujuan bersama dengan sungguh-sungguh dan sukarela dengan penuh dedikasi dan loyalitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun