Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan featured

Mana yang Harus Diawasi, Netflix atau YouTube?

18 Agustus 2019   14:04 Diperbarui: 8 Juli 2020   11:02 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
vice.com/ar/article/gymzjj/خِتان-ما-بعد-الزواج-الأزواج-والمجتمع-يُفسدون-ما-أنقذه-الأهل

Pertumbuhan begitu kencang, bahkan sejak Januari 2016, layanan Neflix telah menjangkau di 190 negera di seluruh dunia. Layanan bebasnya melalui internet mendapatkan tanggapan pasar luar biasa, kecuali di daratan China, Suriah, Republik Krimea, dan Indonesia dengan pemblokiran disejumlah penyedia jasa internet.

Dari sejumlah situs web diketahui bahwa dari bulan Juli pada tahun 2018, Netflix telah mencapai kepemilikan lebih dari 130 juta total pelanggangan secara internasional, termasuk 57.38 juta di Amerika Serikat sendiri sebagai pelanggan utamanya. Kantor cabangnya tidak hanya di USA saja tetapi juga ada di Belanda, Brasil, India, Jepang dan Korea Selatan

Sejak 2012 Neflix mengembangkan dan memproduksi konten sendiri secara berseri dan selalu mendapatkan tanggapan pasar yang luar biasa. Netflix telah memperluas produksi film dan serial televisi sejak saat itu secara besar-besaran, dengan menawarkan konten "Netflix Original" melalui perpustakaan digital milik mereka baik dilayanan televisi maupun film.

Berdasarkan data yang ada tercatat hingga kini Netflix telah merilis lebih dari 126 "Original Series" atau film ditahun 2016,  dan selebihnya dari keseluruhan jaringan kabel atau layanan chanel.

Dengan demikian, apa yang ditonton oleh pelanggan di Neflix betul-betulk terkontrol dan video yang ditawarkan benar-benar kebutuhan pasar yang selalu update dengan perkembangan. 

Artinya pula bahwa sebenrnya dari segi konten tidak ada yang liar di dalam Neflix karena pelanggan tidak bisa membuat sendiri konten yang ditontonnya. Sesuatu yang sangat berbeda dengan Youtuber.

Kanal YouTube

Dilihat dari hasil akahirnya memang seakan akan tidak ada beda antara Neflix dengan Youtube, karena sama-sama menyediakan sejumlah video yang bisa ditonton secara digital berbasis internet.

Namun, dari segi penyediaan konten, sangat berbeda antara Neflix dengan Youtube. Karena dengan kanal Youtube penyedia konten boleh siapa saja, terutama yang sudah menjadi member, atau telah terverifikasi keanggataannya dalam kanal youtube. Dan dengan demikian, dia bebas untuk memprosikan, mengupload konten-konten yang dibuatnya sendiri.

Di lacak dari berbagai situs, mendapatkan pemahaman bahwa kanal youtube ini pada mulanya merupakan situs web berbagi video yang dibuat oleh tiga mantan karyawan PayPal pada Februari 2005. Dan dengan situs yang mereka rancang itu memberikan kesempatan bagi para pengguna untuk mengunggah, menonton dan tentu saja bisa berbagi video.

Dirikan di San Mateo, California pada 14 Februari 2005 oleh Jawe Karim, Steve Chen dan Chad Hurley dibawah kepemilikan Google sendiri sebagai salah satu anak perusahaannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun