Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kekesalan Prabowo pada "Penumpang Gelap"

10 Agustus 2019   06:24 Diperbarui: 10 Agustus 2019   11:33 1298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasca hasil keputusan MK 27 Juni 2019 tentang sengketa hasil Pemilu 2019, dinamika politik di tanah air semakin membara, tetapi tidak se liar sebelumnya, karena isu politik semakin tersegmentasi dan fokus pada tema utama menuju bulan Oktober 2019 saat pelantikan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih periode 2019-2024 dan pelantikan anggota legislatif baru.

Ternyata dunia politik juga tidak ubahnya sebuah medan pertempuran yang penuh dan kaya dengan berbagai intrik yang saling mematikan dan membunuh demi kepentingan dan tujuan masing-masing. 

Sebagai sebuah medan peperangan, setiap pihak akan melakukan berbagai manuver untuk mencapai targetnya. Dan tidak segan-segan tega mengorbankan orang lain tanpa rasa kemanusiaan.

Nampaknya inilah yang sesungguhnya sedang dialami oleh Prabowo Subianto dengan seluruh "gang" dan koalisi yang selama ini berada dalam kapal yang sama memenangkan kompetisi Pilpres dan Pileg 2019. 

Ternyata ada penumpang gelap yang membuat Prabowo menjadi sangat kesal dan tentu saja marah tiada terkira. Apalagi kalau dianggap bodoh oleh si penumpang gelap ini, ah, sungguh keterlaluan. Dan karenanya perlu diberi pelajaran yang menyakitkan agar dia sadar dan bertobat.

Adalah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad yang mengungkapkan tentang si "penumpang gelap" dalam koalisi Prabowo-Sandi, Capres 02 Pilpres 2019. 

Dan satu persatu, langkah demi langkah akan ditaklukkan oleh Sang Jenderal dengan cara dan strategi "perang" yang memang itu arena keahliannya.

Memang ada banyak betulnya pepatah klasik yang mengatakan semua yang busuk pasti akan ketahuan dari baunya. Artinya semua niat jahat, kotor dan merusak serta menghancurkan bahkan membunuh pasti akan ketahuan. Sepandai-pandai tupai melompat pada akhirnya, jatuh ke tanah juga.

Memang menjadi menarik dan semua orang ingin tahu siapa yang dituding sebagai penumpang gelap dalam koalisi adil makmurnya Prabowo-Sandi itu?

Kendati publik sudah bisa menduga dan bahkan banyak yang sudah tahu siapa dia si penumpang gelap itu, tetapi yang lebih penting adalah indikator dari kelakuan si penumpang gelap ini.

Berdasarkan pengungkapan dari petinggi Partai Gerinda, Sufmi Dasco Ahmad, paling tidak ada 6 indikator kuat yang ditunjukkan oleh "penumpang gelap" dalam kubu BPN Prabowo-Sandi, yaitu:

  1. Menyudutkan Ketua Umum Partai Gerinda dan posisi Prabowo sebagai Capres 02 selama ini.
  2. Mengorbankan para pendukung Prabowo-Sandi, bahkan kaum Ulama serta emak-emakpun rela dikorbankan demi sebuah target lain sebagai penumpang gelap dalam kubu Capres 02
  3. Menginginkan dan membuat agar situasi negara menjadi rusuh dan chaos.
  4. Kerjaannya mengadu domba terus menerus, bahkan Prabowo dan Gerindranyapun di adu domba
  5. Tega mengorbankan siapa saja demi target yang diinginkan oleh si penumpang gelap ini
  6. Melakukan berbagai cara untuk menghalangi rekonsiliasi antara kubu Prabowo dengan kubu Jokowi

Bila dicermati dengan baik dan diikuti dengan setia semua dinamika politik melalui pemberitaan media yang ada, sesungguhnya tidak sulit untuk melihat siapa penumpang gelap yang dimaksudkan oleh Dasco tersebut.

Tanpa harus menuding, mari melihat siapa saja yang ada di dalam kapal Prabowo-Sandi itu. Parpol yang mengusung dan mendukung adalah Gerinda, PKS, Partai Demokrat, PAN. Mungkinkah ada diantara mereka yang menjadi penumpang gelap itu? 

Bila mengikuti acara akbar pembukaan Kongres V PDIP di Bali pada Kamis 8 Agustus 2019 yang lalu, memang hanya Prabowo dengan Gerinda yang terlihat hadir disana, sementara yang dikabarkan tidak terlihat hadir.

Selain dari Parpol pengusung dan pendukung Capres 02, apakah ada kelompok lainnya yang sangat meresahkan dan membuat sang mantan Komandan Densus Kopassus ini kesal dan marah besar? 

Sebutkanlah PA212, yang sejak pertemuan "rekonsiliasi" Prabowo-Jokowi di atas MRT pada 13 Juli 2019 sudah terang benderang keluar dari kubu Capres02. Atau ada yang lain?

Mencermati yang dilakukan oleh penumpang gelap tersebut, siapapun pada tidak nyaman, kesal dan marah. Apalagi seorang Prabowo yang seakan akan dikerjai terus menerus oleh si penumpang gelap itu.

Wajar Prabowo melakukan balas dendam dengan target akhir adalah si penumpang gelap "harus gigit jari". Dasco Ahmad menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan oleh Prabowo untuk memberikan pelajaran bagi si penumpang yang tidak tahu diri itu, antara lain :

  1. Prabowo selalu menghimbau agar semua pendukung yang selama ini bersamanya tidak menggelar unjuk rasa, terutama ketika hasil keputusan MK dibacakan pada Kamis 27 Juni 2019.
  2. Dengan diam-diam Prabowo menyusun rencana untuk menemui Jokowi diatas MRT Lebak Bulus Senayan. Tidak tanggung-tanggung, karena peristiwa itu sungguh mengagetkan si penumpang gelapnya. Dan ternyata Prabowo berhasil melakukan itu. Bagi Prabowo, pertemuan diatas MRT merupakan simbol dan pesan rekonsiliasi Nasional antara Capres 01 dan 02.
  3. Berjumpa dengan Ketua Umum PDIP Megawati dengan "balutan agenda nasi goreng" ala si Mega, dan menjadi indikator kuat bagaimana Prabowo melepaskan diri dari sang penumpang gelap yang terus mengesalkan Sang Capres 02.
  4. Dengan mental seorang Jenderal, Prabowo duduk berdampingan di kursi VVIP dalam acara penting di pembukaan Kongres V PDIP di Bali Kamis 8 Agustus 2019. Sebuah pesan tegas kepada si penumpang gelap, bahwa Prabowo walaupun kalah dalam Pilpres, tetapi masih duduk berdampingan dengan Jokowi dan Maaruf Amin, dengan Megawati sebagai pemenang Pemilu 2019.

sumber: .kompas.com
sumber: .kompas.com
Apa yang diungkapkan oleh petinggi Partai Gerinda Sufmi Dsco Ahmad menjadi logis tentang cara Prabowo membuat sang penumpang gelap gigit jari

Memang pertanyaan yang menarik untuk terus dicermati adalah apakah betul-betul sang penumpang gelap ini sedang gigit jari? Atau malah sedang membangun jari jari yang baru untuk terus melakukan manuvernya?

Dan apa kira-kira langkah strategis berikutnya dari Sang Jenderal Prabowo Subianto agar si penumpang gelap ini menghentikan kelakuannya?

YupG. 10 Agustus 2019

SUmber : Kompas.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun