Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kekesalan Prabowo pada "Penumpang Gelap"

10 Agustus 2019   06:24 Diperbarui: 10 Agustus 2019   11:33 1298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila dicermati dengan baik dan diikuti dengan setia semua dinamika politik melalui pemberitaan media yang ada, sesungguhnya tidak sulit untuk melihat siapa penumpang gelap yang dimaksudkan oleh Dasco tersebut.

Tanpa harus menuding, mari melihat siapa saja yang ada di dalam kapal Prabowo-Sandi itu. Parpol yang mengusung dan mendukung adalah Gerinda, PKS, Partai Demokrat, PAN. Mungkinkah ada diantara mereka yang menjadi penumpang gelap itu? 

Bila mengikuti acara akbar pembukaan Kongres V PDIP di Bali pada Kamis 8 Agustus 2019 yang lalu, memang hanya Prabowo dengan Gerinda yang terlihat hadir disana, sementara yang dikabarkan tidak terlihat hadir.

Selain dari Parpol pengusung dan pendukung Capres 02, apakah ada kelompok lainnya yang sangat meresahkan dan membuat sang mantan Komandan Densus Kopassus ini kesal dan marah besar? 

Sebutkanlah PA212, yang sejak pertemuan "rekonsiliasi" Prabowo-Jokowi di atas MRT pada 13 Juli 2019 sudah terang benderang keluar dari kubu Capres02. Atau ada yang lain?

Mencermati yang dilakukan oleh penumpang gelap tersebut, siapapun pada tidak nyaman, kesal dan marah. Apalagi seorang Prabowo yang seakan akan dikerjai terus menerus oleh si penumpang gelap itu.

Wajar Prabowo melakukan balas dendam dengan target akhir adalah si penumpang gelap "harus gigit jari". Dasco Ahmad menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan oleh Prabowo untuk memberikan pelajaran bagi si penumpang yang tidak tahu diri itu, antara lain :

  1. Prabowo selalu menghimbau agar semua pendukung yang selama ini bersamanya tidak menggelar unjuk rasa, terutama ketika hasil keputusan MK dibacakan pada Kamis 27 Juni 2019.
  2. Dengan diam-diam Prabowo menyusun rencana untuk menemui Jokowi diatas MRT Lebak Bulus Senayan. Tidak tanggung-tanggung, karena peristiwa itu sungguh mengagetkan si penumpang gelapnya. Dan ternyata Prabowo berhasil melakukan itu. Bagi Prabowo, pertemuan diatas MRT merupakan simbol dan pesan rekonsiliasi Nasional antara Capres 01 dan 02.
  3. Berjumpa dengan Ketua Umum PDIP Megawati dengan "balutan agenda nasi goreng" ala si Mega, dan menjadi indikator kuat bagaimana Prabowo melepaskan diri dari sang penumpang gelap yang terus mengesalkan Sang Capres 02.
  4. Dengan mental seorang Jenderal, Prabowo duduk berdampingan di kursi VVIP dalam acara penting di pembukaan Kongres V PDIP di Bali Kamis 8 Agustus 2019. Sebuah pesan tegas kepada si penumpang gelap, bahwa Prabowo walaupun kalah dalam Pilpres, tetapi masih duduk berdampingan dengan Jokowi dan Maaruf Amin, dengan Megawati sebagai pemenang Pemilu 2019.

sumber: .kompas.com
sumber: .kompas.com
Apa yang diungkapkan oleh petinggi Partai Gerinda Sufmi Dsco Ahmad menjadi logis tentang cara Prabowo membuat sang penumpang gelap gigit jari

Memang pertanyaan yang menarik untuk terus dicermati adalah apakah betul-betul sang penumpang gelap ini sedang gigit jari? Atau malah sedang membangun jari jari yang baru untuk terus melakukan manuvernya?

Dan apa kira-kira langkah strategis berikutnya dari Sang Jenderal Prabowo Subianto agar si penumpang gelap ini menghentikan kelakuannya?

YupG. 10 Agustus 2019

SUmber : Kompas.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun