Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Membaca Pesan Kehadiran Prabowo di Kongres-5 PDIP dan Banyak Pukulan

9 Agustus 2019   13:13 Diperbarui: 9 Agustus 2019   13:19 1475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehadiran Prabowo Subianto di arena Kongres ke V PDIP memberikan makna dan warna tersendiri baik dalam dinamika politik nasional dan utamanya bagi tuan rumah pemilik hajatan besar Megawati Sukarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP yang baru saja ditetapkan kembali untuk periode lima tahun kedepan menuju 2024 memimpin PDIP.

Kehadiran Prabowo menjadi menarik dan mempunyai makna dan pesan politik yang signifikan, antara lain :

Satu, hanya Prabowo dan Gerinda yang satu-satu parpol koalisi yang hadir, sementara yang tidak yaitu Demokrat, PKS, PAN dan Partai Berkarya.  Hendak menjelaskan bahwa Prabowo secara pribadi mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan Megawati yang tidak bisa dihalangi dengan kontestasi Pemilu yang baru lewat.

Kedua, kehadiran Prabowo di arean pembukaan kongres kelima PDIP ini, nampak sebagai kelanjutan pertemuan mereka bulan Juli yang lalu yang dikenal dengan "politik nasi goreng megawati". Memberikan pesan yang sangat mendalam bagaimana hubungan antara Mega dan Prabowo yang sesungguhnya sangat dekat dalam dibandingkan dengan Pimpinan Parpol lainnya.

Ketiga, kehadiran Prabowo di tengah-tengah lautan warna merah PDIP, menegaskan tentang lepasnya Prabowo dari kelompok garis keras yang selama kompetisi pemilu berlangsung begitu kuat memperalat Capres 02 ini. Bagian ini dimengerti sebagai concern seorang Prabowo bahwa sesungguhnya, dia tidak seirama dengan pola memaksakan kehendak.

Sandiaga Uno memberikan penjelasan bahwa kehadiran Prabowo memenuhi undangan khusus dari Mega di pembukaan Kongres PDIP, Prabowo seorang yang berjiwa besar dan tidak baperan. Sebab kalau dia baperan pasti tidak akan hadir.

Keempat, kelanjutan politik nasi goreng Megawati menjelaskan agenda politik bersama dalam kontelasi perebutan posisi ketua DPR dan MPR. Kendati Ketua DPR aka nada ditangan PDIP dengan calon kuat Puan Maharani, tetapi posisi ketua MPR yang dimaknai akan ada di Gerindanya Prabowo, menjadi dinamika politik yang menarik dua bulan kedepan.

Kelima, kehadiran Prabowo dalam arena Kongres PDIP, sangat kuat signal akan bergabung dalam koalisi pendukung Jokowi dan Ma'ruf Amin. Kendati opini ini terus dibantah oleh petinggi Gerinda, tetapi statement closingnya selalu berpulang di tangan Prabowo.

Tetapi, mengapa Prabowo merasa kena pukul banyak sekali selama berada dalam acara pembukaan kongres yang dikemukakannya kepada Megawati ketika pamit pulang? Lalu apa pesan dari Prabowo merasa banyak kena pukul?

Satu, merespons canda politik Megawati ketika berpidato pembukaan yang mengajak Prabowo untuk bertinju pada Pemilu 2024. Ini pesan yang sangat terbuka tentang sinergis yang sangat mungkin terjadi antara Prabowo dengan Megawati menuju 2024.

Bagian ini, Prabowo merasa ditinju oleh Megawati untuk tidak menyerah dan ayo, berkelahi lagi, berkompetisi lagi. Ini seakan mendorong Prabowo untuk ikut Capres pada 2025.

Pesan ini bisa saja dianggap Prabowo sebagai pukulan telat atas kegagalannya beberap kali menjadi Capres. Dia merasa kena pukul.

Kedua, pidato sambutan dsari Jokowi yang menohok tentang kemenangan lebih 90% di daerah Bali seakan menjelaskan kepada Prabowo bahwa Anda kalah telak di Bali ini. Pasti Prabowo merasa kena pukul habis-habisan.

Ketiga, kisah pemindahan posko kemenangan di Jawa Tengah yang di setir habis oleh Megawati dan Jokowi, juga Prabowo merasa kena pukulan tinju lagi.

Dan seperti publik diingatkan kembali bagaimana persaingan begitu ketat di wilayah Jawa Tengah yang dimenangkan oleh Jokowi dan PDIP. Masih ingat tentang "tampan Boyolali" yang sempat menjadi viral selama masa kampanye. Pastilah Prabowo merasa dikenai pukulan tinju dari Mega dan Jokowi.

Terlepas dari semua kemungkinan pesan-pesan politik diatas atas kehadiran Prabowo di Bali, namun yang paling mahal dan bernilai adalah kehadiran Prabowo seakan menjelaskan bagi seluruh masyarakat Indonesia bahwa kontestasi Pemilu sudah selesai dan pemenang sudah ditetapkan.

Dan karenanya, rekonsiliasi sesungguhnya diantara dua Capres 2019 sudah selesai. Dan apabila ada yang masih terus melakukan manuver dengan isu rekonsiliasi itu, sesungguhnya sudah diluar arena Prabowo dan Jokowi.

Dinamika politik nasional menjadi berubah damai dan nyaman ketika acara pembukaan kongres kelima PDIP mampu menyatukan semua komponen yang signifikan menentukan arah dari dinamika politik lima tahun kedepan.

Apakah Prabowo dengan Gerinda akan menjadi bagian dari Kaolisi PDIP di kabinet Jokowi, dan apakah koalisi PDIP dengan 4 Parpol lainnya yaitu Golkar, Nasdem, PKB dan PPP masih utuh atau goyang? Akan menjadi isu politik menuju

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun