Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Gaya Hakim MK dan Komunikasi Nonverbal dalam Persidangan Sengketa Pilpres 2019

20 Juni 2019   16:09 Diperbarui: 21 Juni 2019   18:17 2943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harus diakui, kendati sangat tegas dalam memimpin sidang-sidang, sisi lain dari Hakim MK penuh empati pada para saksi, dengan menganjurkan agar saksi yang mengalami ancaman untuk melapor dan meminta perlindungan kepada polisi, atau badan hukum terkait.

Di dalam salah satu pemeriksaan juga tersirat jelas kelihaian seorang hakim MK sehingga dapat mengungkap beberapa saksi yang setelah ditanya "keluar" pernyataan bahwa saksi memang khawatir dan takut karena sesungguhnya mendapat ancaman (meskipun ada juga seorang saksi wanita muda dengan beraninya mengatakan selama dia tidak diancam untuk dibunuh, dia katakan "tidak khawatir").

20.detik.com
20.detik.com
Kekhawatiran dan kegelisahan, merupakan reaksi ketakutan, tampak jelas dari air muka saksi yang ketika itu diperiksa tersendiri ketika hari masih siang.

Kelihatan bahwa muka saksi yang jelas di zoom kamera memerah dan tampak jelas berubah; duduknyapun menjadi tidak tenang.

Di malam hari ketika seorang saksi lain diperiksa dalam "cluster" satu kelompok tentang pelaporan yang sejenis, hakim MK berhasil meminta salah seorang saksi yang dalam ruangan sidang di malam hari mengenakan kaca mata hitam, untuk membuka kaca matanya.

Sikap demikian merupakan tindakan manusia menyembunyikan air muka kegelisahan. Setelah kaca mata dibuka tampak jelas kegelisahan saksi tersebut; kemudian lebih jelas lagi ketika berkali-kali kedua tangan saksi ini diusapkannya ke mukanya; bahkan terlihat jelas saksi ini menahan derita (seakan-akan ingin menangis).


spiritriau.com
spiritriau.com
Sebelumnya, saksi seorang pria cukup besar tubuhnya ini diminta beberapa kali agar menjawab dengan suara agar dapat terdengar melalui mikrofon; tetap suaranya lemah; bagian ini merupakan salah satu kelemahan yang terdeteksi dan tergolong dalam komunikasi nonverbal sebagai, tone of voice.

Saksi ini kemudian mengaku, berkat keahlian hakim MK mengungkap keluar pernyataan, bahwa sesungguhnya saksi ini masih dalam masalah sebagai terdakwa di salah satu kota di Sumatera, dan seharusnya dia merupakan tahanan kota yang mengarang alasan untuk dapat menghadiri sidang di Mahkamah MK di Jakarta.

Seseorang yang gelisah, tidak tenang tidak Percaya Diri (PD); jelas terungkap dari cara memberi jawaban yang meragukan, berpikir agak lama, bahkan sebenarnya tidak dapat menjawab.

https://20.detik.com
https://20.detik.com
Namun ada juga sikap nonverbal yang tampak dari beberapa saksi yang PD dan ingn menunjukkan dirinya; seperti salah seorang saksi yang profesinya seorang ahli hukum, jadi sudah terbiasa dengan persidangan dan fasih istilah-istilah hukum, maka komunikasi verbal dan nonverbalnya jelas penuh keyakinan.

Tampak juga dari "gesture" sikap berjalan, duduk, hingga cara menjawab, beberapa saksi yang mungkin memang "dipaksa" untuk hadir dan mengemukakan kesaksiannya yang sebenarnya diluar konteks dan tidak substansial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun