Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pemilu Serentak 2019 sebagai Ujian Demokrasi, Luluskah Indonesia?

20 Mei 2019   10:44 Diperbarui: 20 Mei 2019   11:28 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewasa berdemokrasi bagi Indonesia yang memiliki populasi 269 jutaan ini tentu tidaklah mudah seperti membalik telapak tangan saja. Apalagi ditengah-tengah kemajemukan yang sangat tinggi, menjadi potensi yang sangat mudah disulut menjadi sumber konflik dan pertikaian.

Pengalamana yang menyakitkan selama rezim Orde Baru, sangat mungkin menjadi pendorong mengapa demokrasi diawal reformasi menjadi sangat kuat. Sehingga penyelenggaraan Pemilu dari period eke periode boleh dikatakan sukses adanya. Sehingga ketika Indonesia mampu menyelenggarakan Pemilihan Presiden secara langsung oleh rakyat, lalu republik dianggap sebagai sebuah negara demokrasi terbesar di dunia.

Betul sekali, karena tidak mudahlah untuk melakukan pemilu diseluruh wilayah Indonesia yang tersebar dengan geografi yang sangat sulit. Tetapi inilah buktinya, yaitu semua mampu memilih Presiden ke 7, ke 6, ke 5, dan ke 4 secara langsung oleh rakyat.

Artinya apa, selama berkontestasi dan berkompetisi melalui kampanye seluruh Indonesia, dilapangan semua rakyat berhadap-hadapan. Tetapi diakhir ketika hasilnya diumumkan semua menerima dengan legowo dan damai serta sejuk adanya.

Saya pikir, inilah jiwa pesan dari Presiden RI ke-3 itu BJ Habibie untuk seluruh rakyat Indonesia, khususnya dua kubu Capres 01 dan 02.

Saat-saat ini dan menjelang dua hari kedepan, masyarakat republik ini sedang berada dalam ujian yang sangat penting, yaitu ujian tentang demokrasi bagi Indonesia itu sendiri. Sebagai ujian akan menentukan apakah rakyat ini dinyatakan lulus atau harus mengulang kembali ujiannya.

Tidak bisa dipungkiri bahwa ketegangan benar-benar hadir ditengah-tengah masyarakat, terutama yang ada di Jakarta dan sekitarnya maupun kota-kota besar lainnya. Apalagi karena dari salah satu kubu Capres telah merencanakan aksi jalanan untuk menolak hasil pemilu serentak ini.

Menjadi kekuatiran masyarakat karena disana akan ada pengerahan massa yang besar. Dan dipastikan akan sangat rentan untuk disusupi, ditunggangi oleh berbagai kepentingan terhadap rencana aksi yang akan di gelar. Terutama aksi teror bom oleh kelompok jaringan JAD yang sudah ada sekitar 29 orang ditangkap oleh pihak keamanan.

Pemilu sebagai pesta demokrasi, sekaligus juga sebagai ujian terhadap demokrasi itu sendiri. Artinya, kualitas demokrasinya seperti apa, dan akan lulus pada level nilai berapa. Apakah mendapatkan nilai A sempurna, atau nilai B, atau nilai C, atau mungkin nilai E yaitu tidak lulus.

Hasil ujian sebagai feedback

Lagi-lagi kembali ke pesan negarawan seorang BJ Habibie menjadi dasar bagi kesejukan dan kedamaian yang harus dijaga oleh anak-anak bangsa negeri ini, yang cinta pada NKRI, Pancasila, UUD45 dan Bhineka Tunggal ika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun