Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Terapkan 11 Kebiasaan Ini agar Tetap Produktif

7 April 2019   23:32 Diperbarui: 8 April 2019   03:45 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: keystepmedia.com

Ketika Anda tergelincir atau terjatuh dan gagal, penting untuk memaafkan diri sendiri dan terus maju. Jangan abaikan bagaimana kesalahan itu membuat Anda merasa; jangan berkubang di dalamnya. Alih-alih, alihkan perhatian kepada apa yang akan Anda lakukan untuk meningkatkan diri sendiri di masa depan.

Kegagalan dapat mengikis kepercayaan diri Anda dan membuatnya sulit untuk percaya bahwa Anda akan mencapai hasil yang lebih baik di masa depan. Sering kali, kegagalan terjadi karena mengambil risiko dan berusaha mencapai sesuatu yang tidak mudah.

Orang yang cerdas secara emosi tahu bahwa kesuksesan terletak pada kemampuan mereka untuk bangkit dalam menghadapi kegagalan, dan mereka tidak dapat melakukan ini ketika mereka hidup di masa lalu.

Apa pun yang layak untuk dicapai akan mengharuskan Anda mengambil risiko, dan tidak bisa membiarkan kegagalan menghentikan langkah Anda dari memercayai kemampuan sendiri untuk berhasil.

Ketika Anda hidup di masa lalu, itulah yang terjadi, dan masa lalu Anda menjadi hadiah Anda, mencegah Anda untuk bergerak maju sehingga tidak produktif.

2. Tidak Mengatakan Ya, Kecuali Mereka Benar-benar Ingin
Ada hipotesis yang sudah dibuktikan kebenarannya bahwa semakin banyak kesulitan yang Anda katakana tidak, semakin besar kemungkinan Anda mengalami stres, kelelahan, dan bahkan depresi, yang semuanya mengikis pengendalian diri.

Mengatakan tidak memang merupakan tantangan pengendalian diri utama bagi banyak orang. Tidak merupakan kata yang sangat kuat sehingga tidak perlu takut untuk menggunakannya. Ketika tiba saatnya untuk mengatakan tidak, orang yang cerdas secara emosional menghindari frasa seperti "Saya rasa saya tidak bisa" atau "Saya tidak yakin."

Mengatakan tidak pada komitmen baru menghormati komitmen Anda yang sudah ada dan memberi kesempatan untuk berhasil memenuhinya. Ingatkan diri sendiri bahwa mengatakan tidak itu merupakan tindakan kontrol diri sekarang yang akan meningkatkan kontrol diri Anda di masa depan dengan mencegah efek negatif dari komitmen yang berlebihan.

3. Tidak Mencari Kesempurnaan
Orang yang cerdas secara emosional tidak akan menetapkan kesempurnaan sebagai target mereka karena mereka tahu itu tidak ada.

Manusia, pada hakikatnya, bisa saja keliru. Ketika kesempurnaan ditetap sebagai tujuan utama maka Anda selalu dibiarkan dengan perasaan gagal yang mengganggu yang membuat diri sendiri ingin menyerah atau mengurangi usaha Anda.

Sebab pada akhirnya Anda menghabiskan waktu yang ada hanya untuk meratapi apa yang gagal dicapai dan apa yang seharusnya dilakukan secara berbeda daripada bergerak maju dengan bersemangat tentang apa yang telah dicapai dan apa yang akan Anda capai di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun