1. Faktor pola pikir, cara untuk memikirkan sesuatu seperti mengambil suatu keputusan hukum dalam setiap perbuatan. Contohnya, berpikir dulu sebelum bertindak, dipikirkan dulu apakah tindakan kita bisa berakibat merugikan diri sendiri maupun orang lain, berpikir dulu apakah tindakan kita bisa membuat orang jadi tidak percaya lagi kepada kita dan lainnya.
2. Faktor pola sikap, reaksi sikap terhadap sesuatu berdasarkan syariat Islam. Bagaimana reaksi sikap kita ketika merasa lapar dan haus, pasti memenuhi kebutuhan makan dan minum, tidak hanya memenuhi tapi harus yang halal dan baik dan cara mendapatkan makanana dan minuman tersebut pun harus dengan cara yang halal.
Dari 2 faktor tersebutlah akan membentuk kepribadian yang baik, unik dan khas yaitu kepribadian Islam. Pola pikir dan pola sikapnya berdasarka akidah, ketakwaan kepada Allah.Â
Baik dan buruknya berdasarkan syariat Islam, jadi selembar dokumen yang menyatakan berprilaku baik belum bisa dijadikan indikator. Karena tolak ukurnya bukan berdasarkan halal dan haram melainkan hanya sebatas kepuasan fisik atau materi.
3. Faktor peran negara, negara dalam hal ini seorang pemimpin menjadi solusi praktis ketika aturan itu ditegakkan. Karena negara bisa memaksa dan memberikan sangsi tegas bagi siapa saja yang melanggar, dan mampu memaksa rakyat menjadi taat aturan. Â
Dalam pandangan agama Islam  negara bertanggung jawab atas rakyanya. Rosulullah SAW bersabda:Â
"Imam (pemimpin) adalah raa'in (pengurus rakyat) dan akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyat yang diurusnya" (HR. Muslim, Ahmad).Â
Jadi, penentu baik tidaknya seseorang ditentukan oleh faktor pola pikir dan pola sikap dan peran negara. Sehingga selembar dokumen tak lagi diperlukan dalam syariat Islam untuk menentukan baik tidaknya seseorang.
Fungsinya tak kurang dari sekedar syarat pelengkap saja ketika mengurus dokumen yang diperlukan. Wallahualam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI