Mohon tunggu...
Yuyun Suminah
Yuyun Suminah Mohon Tunggu... Seorang guru, penulis, pendongeng dan reporter

Seseorang yang memiliki hobi menulis dan membaca, aktivitasnya selain sebagai seorang guru, pendongeng, reporter di Komunitas Remaja Smart with Islam

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Resensi Buku Sirkus Pohon

18 Agustus 2025   21:14 Diperbarui: 18 Agustus 2025   21:14 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Pribadi, Sirkus Pohon

Menceritakan kisah keluarganya yang beragam karakter, 4 bersaudara semua saudaranya sukses hanya dia yang belum berpenghasilan tetap. 

Sampai akhirnya dia mempunyai pekerjaan sebagai badut di sirkus keliling. Kisah hidupnya berangsur membaik setelah bertemu dengan seorang perempuan yang bernama Dinda.

Cinta bisa merubah seseorang bertahan hidup, Hob yang tidak bisa naik sepeda akhirnya belajar naik sepeda, rajin bekerja karena dia ingin mempersunting Dinda.

Peristiwa demi peristiwa dialami Hob, lagi semangatnya kerja Dinda yang hobi dengan buah delima tiba-tiba sakit tak kunjung sembuh.

Di sini kepercayaan tentang dukun, mistik dan lainnya tumbuh. Ditengah gundahnya hati Hob melihat kekasih hati sakit tak tau obatnya. 

Sirkus keliling tempat dia bekerja harus gulung tikar karena terjerat hutang mantan suami dari pemilik sirkus keliling yaitu ibunya Tara dengan mafia Toripol.

Ibunya Tara yaitu pemilik sirkus keliling tersebut memiliki anak yang punya bakat melukis.

Di Babak selanjutnya akan diceritakan kisah hidup Tara dengan seorang anak bernama Tegar atau si pembela.

Tegar anak yang membelanya dari anak-anak yang akan mendorongnya di taman bermain di pengadilan ketika bertemu sama-sama mengantar ibunya sidang perceraian.

Dari sana kisah Tara diceritakan, perjalanan pencarian si Pembela tersebut dengan melukis wajah anak tersebut sampai puluhan tahun.

Cara demi cara dilakukan Tara, dengan mengsiarkan lewat radio, pameran lukis dan lainnya. Tara dengan menampilkan wajah-wajah si Pembela puluhan lukisan ditampilkan. Namun masih nikil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun