Mohon tunggu...
Muhammad Yunus Saputra
Muhammad Yunus Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Unissula

smgt.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Agama sebagai Perekat Sosial di Kalangan Masyarakat

18 Oktober 2021   16:42 Diperbarui: 18 Oktober 2021   16:44 1257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masyarakat Indonesia yang sangat pluralistik, tidak saja terisolir oleh budaya dan karakter yang berbeda, tetapi juga oleh berbagai aliran pemikiran dan pemahaman pelaksanaan ajaran Islam (hilafiya). Bahkan perbedaan organisasi dakwah Islam bisa menjadi jurang dan sumber konflik. 

Realitas ini sendiri menjelaskan bagaimana para pemuka agama dan ulama kita telah gagal mentransformasikan nilai-nilai Islam ke dalam jiwa ummat ini, sehingga menjadi penghubung yang kuat di antara mereka. Bersikap toleran dan terbuka terhadap apa yang belum disepakati dan bekerja sama atas apa yang telah disepakati.

Lebih ironis lagi, tokoh yang patut diteladani dan layak tampil sebagai penghubung karena posisinya sebagai tokoh agama justru berada dalam arus konflik. Padahal, itu adalah pemicu konflik dalam tubuh manusia. 

Kita dapat menyaksikan tragedi memilukan ini di banyak organisasi atau partai Islam (atau hanya dipimpin oleh para pemimpin Islam). 

Agaknya, para pahlawan di dalamnya mengatasi masalah internal mereka dengan lebih baik. Ini adalah hal terbaik yang harus dilakukan sebelum menciptakan kembali diri Anda sebagai pribadi yang tampaknya mampu mengatasi masalah bangsa dan negara yang lebih besar dan kompleks.

Dalam konteks Indonesia yang majemuk, agama seharusnya tidak hanya menjadi ruh yang mengarahkan energi positif keagamaan kepada seluruh tindakan penduduknya, tetapi juga harus menjadi perekat sosial, penggerak konsolidasi, persatuan dan kesatuan bangsa guna mewujudkan cita-cita. cita-cita bangsa dan agama. 

Islam sepenuhnya dan benar-benar tunduk pada perintah agama. Ketika berhadapan dengan perintah agama atau Tuhan, kepentingan pribadi, cinta keluarga, harta benda dan posisi, serta kepentingan lainnya, diturunkan ke latar belakang.

Kemuliaan dan perlindungan manusia sangat penting dalam Islam. Tugas menjaga jiwa bukan hanya untuk mempertahankan kehidupan, tetapi juga untuk menjaga kehormatan dan kemuliaan manusia dalam rangka melestarikan esensi kemanusiaan, yang merupakan proses untuk pembangunan berkelanjutan di Bumi dan misinya sebagai Khalifah Allah di Bumi telah menjadi nyata. 

Nabi Muhammad SAW mengajarkan bahwa orang yang tidak bermusuhan tidak boleh bermusuhan. Dulu, Nabi Muhammad SAW hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Padahal, Piagam Madinah diciptakan untuk menunjukkan keragaman Muslim dan Yahudi.

Negara ini membutuhkan orang tua yang tidak hanya peduli dengan pengasuhan dan pengembangan karakter anak-anaknya, tetapi juga terlibat secara aktif atau langsung. 

Bangsa ini membutuhkan guru yang tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswanya, tetapi juga menjadi panutan, menginspirasi, memotivasi, membimbing siswanya untuk menemukan potensinya, membangkitkan rasa ingin tahunya dan menumbuhkan sikap kritis pada siswa. Bangsa ini membutuhkan orang-orang yang tidak hanya peduli, tetapi juga aktif membantu menciptakan suasana pendidikan dan pembentukan karakter dengan contoh kolektif dan masif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun