Pentingnya tahun-tahun awal kehidupan seorang anak sudah disadari oleh semua pihak karena pada usia inilah otak individu berkembang sangat pesat. Para ahli banyak yang menyatakan bahwa ditinjau dari perkembangan otak manusia maka tahap perkembangan otak pada usia dini menempati posisi yang paling vital yakni meliputi 80% perkembangan otak.Â
Pada bayi yang baru lahir telah mencapai perkembangan otak 25% dari orang dewasa. Perkembangan otak manusia 50% dicapai hingga usia 4 tahun, 80% hingga usia 8 tahun dan selebihnya diproses hingga anak usia 18 tahun, dengan demikian usia 0-8 tahun memegang peranan yang sangat penting karena usia dini adalah fasa fundamental bagi perkembangan individu yang disebut sebagai "golden age" atau usia emas.
Pengembangan moral agama sangat erat kaitannya dengan budi pekerti, sikap sopan santun, dan kemauan melaksanakan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari pada anak usia dini diarahkan kepada tahap-tahap pembentukannya, sehingga pendidikan moral di dasarkan untuk membentuk setiap tahap-tahap peserta didik, tahapan perkembangan moral sesorang berada pada fase pra konvensional yang memiliki karakteristik sikap dan perilaku anak dilandasi oleh implus biologis dan social Perkembangan nilai-nilai agama dan moral anak usia dini antara lain: anak besikap imitasi (imitation) yakni mulai menirukan sikap, cara pandang serta tingkah laku orang lain, anak bersikap inernalisasi yakni anak sudah mulai bergaul dengan lingkungan sosialnya dan mulai terpengaruh dengan keadaan di lingkungan tersebut, anak bersikap introvert dan ekstrovert yakni reaksi yang ditunjukkan anak berdasarkan pengalaman.Â
Dengan demikian dapat simpulkan bahwa perkembangan moral dan agama anak usia 4--5 tahun dapat di tunjukkan melalui kemampuan untuk mengenal macam-macam  berinteraksi dengan tingkah laku yang baik sesuai dengan norma-norma agama yang dianutnya, mengetahui tempat ibadah berbagai agama yag  ada di Indonesia sehingga menimbulkan perilaku yang baik dan buruk.
Anak adalah generasi penerus keluarga dan bangsa yang perlu mendapat pendidikan yang baik sehingga potensi-potensi dirinya dapat berkembang dengan pesat, sehingga akan tumbuh menjadi manusia yang memiliki kepribadian yang tangguh dan cakap serta terampil. Oleh karena itu penting bagi lembaga dan keluarga untuk berperan dan bertanggungjawab dalam memberikan berbagai macam stimulasi dan bimbingan yang tepat sehingga akan tercipta gereasi penerus yang berakhlak dan bertingkah laku yang sesuai dengan norma -- norma agama yang dianutnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI