Mohon tunggu...
Yunita Nur Lestari
Yunita Nur Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Akun ini berisi konten mengenai bahasa dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mendalami Makna Melalui Objek Analisis Wacana

2 April 2024   06:38 Diperbarui: 2 April 2024   07:01 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Wacana adalah rentetan kalimat yang saling berkaitan, sehingga menghasilkan makna yang serasi antara kalimat-kalimat tersebut. Syamsuddin (2011, h. 7) menjelaskan bahwa pengertiandariwacanaadalahkalimattertentudan tindak tutur yang teratur yang menggambarkan suatu objek (subjek) tertentu yang dapat diuraikan dengan bahasa yang runtut, tidak bersegmen atau tidak bersegmen.

Istilah "Pengkajian wacana" mengacu pada disiplin ilmu yang mempelajari penggunaan bahasa dan oleh karena itu sering disebut sebagai analisis wacana, seperti yang ditekankan oleh Darma (2009, h. 15): "Disiplin ilmu yang berusaha mempelajari penggunaan bahasa dalam komunikasi yang nyata adalah analisis wacana".   Analisis wacana muncul sebagai reaksi terhadap linguistik murni yang gagal mengungkapkan makna bahasa yang sebenarnya. Para pakar analisis wacana berusaha mencari metode alternatif untuk memahami bahasa, yang juga dikenal sebagai analisis wacana kritis.

Ada berbagai pendekatan untuk menganalisis wacana secara kritis yang diajarkan oleh para ahli. Pertama, Norman Fairclough mengkritik pendekatan analisis wacana dengan menyatakan bahwa kegiatan berwacana dianggap sebagai praktik sosial. Kedua, Van Leeuwen menyajikan analisis kritis terhadap wacana. Ia menjelaskan bagaimana individu dan aktor tertentu muncul secara sosial (aktor sosial) dalam wacana. Ketiga, pendekatan analisis wacana kritis yang dikembangkan oleh Van Dijk. Keempat, pendekatan analisis wacana kritis yang digunakan Wodak adalah pendekatan wacana historis, yang menjelaskan bahwa analisis terhadap suatu wacana dapat dilakukan dengan melihat faktor-faktor yang ada di dalam suatu wacana. Perspektif alternatif dari stilistika feminis/feminis yang dikritik oleh Sara Mills adalah stilistika feminis/feminis. Hal ini berfokus pada pemeriksaan terhadap apa yang telah dibiarkan oleh perempuan dalam Wacana untuk tidak muncul, karena mereka terus menerus didiskreditkan dan berada dalam situasi yang buruk dan para perempuan tidak diberi kesempatan untuk menentukan nasibnya sendiri.

  • Ada banyak jenis objek yang berbeda dalam analisis wacana.
  • Ketika menganalisis teks wacana, struktur teks, gaya bahasa, konteks isi, teks yang berhubungan dengan tujuan dan teks tertulis adalah penting.
  • Analisis dialog atau percakapan: dialog atau percakapan termasuk dalam bidang analisis wacana. Ketika menganalisis sebuah dialog, pertama-tama penting untuk memahami makna atau konteks di mana dialog tersebut dibahas. Penting juga untuk mempertimbangkan bahasa, peran pembicara, tujuan, dan konteks pembicaraan ketika menganalisis sebuah teks.
  • Karya sastra analisis wacana dalam genre karya sastra melibatkan pemahaman yang menyeluruh terhadap teks sastra untuk menyampaikan sesuatu yang disembunyikan atau dimaksudkan oleh pengarang.

Dalam menganalisis wacana, sangat penting untuk memilih jenis objek untuk memahami pesan yang dimaksudkan oleh penulis. Dengan menganalisis objek yang dipilih, kita dapat memahami sesuatu yang tidak terlihat jelas dalam sebuah teks. Dalam tulisan ini, kami telah menganalisis berbagai jenis objek dalam analisis wacana, mulai dari kata-kata hingga konsep-konsep yang lebih abstrak, seperti tema dan pesan. Dengan mempertimbangkan objek-objek tersebut, kita dapat mengetahui bagaimana seorang penulis menggunakan elemen-elemen yang berbeda dalam karyanya untuk menyampaikan ide dan emosi kepada para pembaca.

Referensi

Darma,  Y.A.  (2009). Analisis  Wacana  Kritis. Bandung: Yrama Widya

Silaswati, D. (2019). Analisis wacana kritis dalam pengkajian wacana. METAMORFOSIS| Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya, 12(1), 1-10.

Syamsuddin,   A.   R.   (2011). Studi   Wacana: Teori-Analisis-Pengajaran.  Cet.  kedua. Bandung: Geger Sunten.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun