Mohon tunggu...
Yunita Nur Lestari
Yunita Nur Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Akun ini berisi konten mengenai bahasa dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Analisis Wacana dalam Kegiatan Berbahasa

2 April 2024   04:14 Diperbarui: 2 April 2024   04:22 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Analisis wacana adalah sebuah proses di mana penggunaan bahasa dianalisis dalam konteks tertentu. Elemen-elemen seperti semantik, pragmatik, dan retorika dilibatkan. Wacana adalah representasi dari bahasa dan pada saat yang sama merupakan representasi dari berbagai pemangku kepentingan. Ada tiga perspektif tentang bahasa yang dapat dikenali dalam analisis wacana. Perspektif pertama memandang bahasa sebagai hubungan antara seseorang dengan objek di luar dirinya. Oleh karena itu, analisis wacana digunakan untuk meringkas tata aturan kalimat, bahasa dan pengertian.

Wacana dinilai dari sudut pandang sintaksis dan semantik tentang kebenaran/ketidakbenaran. Perspektif kedua menganggap subjektif sebagai faktor sentral dalam kaitannya dengan aktivitas dan hubungan sosial. Oleh karena itu, analisis wacana merupakan analisis yang bertujuan untuk memecahkan kode-kode makna dan signifikansi tertentu. Perspektif ketiga memahami bahasa sebagai representasi yang bermain dalam kaitannya dengan objek, tema, wacana atau strategi tertentu yang dikandungnya. Oleh karena itu, analisis wacana dapat digunakan untuk membongkar kekuasaan yang ada dalam setiap proses berbahasa. Analisis wacana juga disebut sebagai analisis wacana kritis karena menggunakan sudut pandang kritis (Eriyanto dalam Ismail, 2008).

Analisis wacana terdiri dari beberapa pendekatan yang berbeda: (i) pendekatan formal, (ii) pendekatan analisis wacana kritis, (iii) pendekatan fungsional, (iv) pendekatan pragmatis, (vi) pendekatan semiotik, (vi) pendekatan sosiolinguistik, (vii) pendekatan etnografi, dan (viii) pendekatan hermeneutik. Setiap pendekatan memiliki aspek tekan dan tujuannya masing-masing. Wacana juga berkaitan dengan berbagai bidang di luar bahasa, seperti komunikasi, politik, antropologi, sejarah, ideologi, arkeologi, agama. Kajian wacana dalam berbagai bidang tersebut berbeda metode dan tujuannya dengan kajian wacana dalam kajian sastra (Baryadi, 2015). Kajian bahasa dalam linguistik memudahkan untuk mengembangkan sistem bahasa yang digunakan untuk menciptakan kata-kata.

Analisis wacana dapat diterapkan dalam berbagai konteks, seperti di bidang pengajaran bahasa, di bidang sosiologi, komunikasi dan studi Islam. Dalam bidang pembelajaran bahasa, analisis wacana memungkinkan siswa untuk memahami bagaimana kata-kata digunakan dalam konteks tertentu dan membuat kemampuan komunikasi mereka menjadi lebih efektif. Analisis Wacana memungkinkan para peneliti untuk memahami bagaimana Wacana digunakan dalam konteks sosial dan politik yang berbeda dan bagaimana Wacana digunakan untuk mengembangkan posisi, ideologi, dan pemegang kekuasaan.

Analisis wacana memiliki beberapa manfaat yang signifikan dalam komunikasi. Analisis wacana memungkinkan kita untuk lebih memahami konteks dan tujuan bahasa, memahami makna frasa dalam percakapan, memahami makna frasa dalam percakapan, memahami keefektifan retorika dan teknik dalam berbahasa, serta mengamati dan memahami bagaimana wacana digunakan dalam berbagai bentuk komunikasi seperti diskusi dan masyarakat media. Melalui pemahaman tentang analisis wacana, seseorang akan lebih mudah memahami konteks dari suatu hal.

Referensi

Baryadi, P. (2015). Analisis Wacana. In Artikel Seminar Metode Penelitian Bahasa dalam Konteks Kekinian Universitas Tidar.

Hamad, I. (2007). Lebih dekat dengan analisis wacana. Mediator: Jurnal Komunikasi, 8(2), 325-344.

Ismail, S. (2008). Analisis wacana kritis: Alternatif menganalisis wacana. Jurnal Bahas Unimed, (69TH), 74626.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun