Mohon tunggu...
Yunita firdani
Yunita firdani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

Proses tidak akan menghianati hasil

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Epistemologi Islam Nusantara

13 Maret 2020   07:24 Diperbarui: 10 April 2020   20:38 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Islam nusantara merupakan wujud nyata islam yang dikembangkan di seluruh wilayah nusantara sejak abad ke-16, yaitu yaitu islam yang mengutamakan kesinambungan dan kontibuitas budaya lokal yang bisa kita lihat di era walisongo. islam nusantara juga dianggap sebagai islam yang ramah, damai, terbuka dan toleran, karena islam nusantara didakwahkan dengan cara menghormati budaya, merangkul budaya, menyelaraskan budaya dan tidak merusak budaya. Kehadiran islam dinusantara itu tidak untuk menentang atau merusak adat istiadat atau tradisi yang sudah ada.

Karakter islam nusantara itu sendiri menunjukkan adanya kearifan lokal di nusantara yang tidak melanggar aturan yang ada didalam ajaran islam, namun justru menguatkan ajaran islam dengan tradisi lokal yang banyak tersebar luas di wilayah indonesia. Islam nusantara juga menerapkan sikap yang moderat, tidak ekstrim, dan tidak radikal, selalu mencari jalan tengahdan sintesis.dan jalir dakwah islam nusantara melalui pendidikan, kesenian, pelayanan sosial dan budaya serta kegiatan-kegiatan kultural lainnya.

Dasar teologi islam nusantara berlandaskan dua dasar pokok hukum islam untuk menyikapi sikap dalam kehidupan yaitu menggunaka Al-Qur'an dan Hadits
Islam nusantara merupakan kesatuan atau interaksi antara hukum islam dengan masyarakat, yaitu antara teks normatif dan idealis dengan realita dan budaya yang ada dilingkungan tersebut sebagai basis sosiologi.

Agama islam dibumi nusantara tiba sejak era awal islam. Bukti-bukti arkeologinya yaitu ditemukan makam fatimah binti maimun di leran gresik (1082M), sultan malik salih di aceh utara(1297 M), syaikh maulana malik ibrahim di gresik (1419 M), namun dari abat ke-7 M hingga pertengahan abad ke-15, islam belum dianut secara luas oleh penduduk nusantara, baru pada era dakwah islam yang dipelopori oleh golongan tokoh-tokoh sufi yang dikenal dengan walisongo, islam tersebar luas yang khususnya terletak ditanah jawa. Islam dengan cepat terserap kedalam asimilasi dan sinkritisme nusantara.

Sebagai bangsa yang sangat luas nusantara memiliki banyak suku, budaya, agama dan ras yang berbeda-beda. Begitu pula dengan sejarah tradisi dan budaya yang ada di dalamnya. Dari sekian banyaknya budaya dan tradisi di nusantara ada pula beberapa budaya lokal yang ada dilingkungan masyarakat yang masih merupakan bagian dari tradisi dan budaya islam, yang terdiri dari berbagai macam seni. Mulai dari kesenian budaya lokal itu sendiri, seni musik, seni tari, seni lukis dan sastra.
Islamisasi di nusantara khususnya di tanah jawa dimulai melalui jaringan para juru dakwah yang biasa disebut dengan walisongo secara terorganisir dan sistematis. Mereka memanfaatkan jaringan kekeluargaan, kekuasaan, kepiawaian mereka merebut simpati masyarakat. Kekuatan dari gerakan yang dilakukan oleh walisongo terletak pada ajaran sufisme, asimilasi dalam pendidikan, dakwah lewat seni dan budaya, dan membentuk tatanan muslim nusantara.

Gerakan seni dan budaya yang dilakukan walisongo dalam bentuk wayang yang disesuaikan dengan kisah yang ada dalam islam, juga keterlibatan para wali dalam menyusun tembang, kidung, musik, hingga permainan anak-anak yang bernafaskan islam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun