Kemenangan tandang kembali diraih klub yang berjuluk Setan Merah kala mengandaskan perlawanan Everton di Goodison Park. Aura intimidasi dari stadion yang ditakuti Paul Scholes ini nyatanya tak menyurutkan semangat juang anak asuh Ole Gunnar Solskjaer. Dua gol telat yang datang dari Anthony Martial dan Edinson Cavani berhasil mengantarkan MU ke semifinal Carabao Cup atau Piala Liga Inggris.
Konsistensi United usai mendapat bully-an dari fans sepakbola karena kegagalan mereka melaju di 16 besar Liga Champions memang cukup signifikan. Kegagalan itu rupanya menjadi pukulan telak bagi tim, mereka menjadikannya sebagai titik balik untuk bangkit kembali. Empat pertandingan tak terkalahkan di laga setelah melawan RB Leipzig membuktikan jika setan merah mulai serius ingin berbenah diri.
Bayangkan saja jika mereka tidak kalah dan mendapatkan hujatan fans dari seluruh dunia, dipastikan saat ini masih saja bermain aman dengan siklus WWDL yang menjemukan.
Laju mereka di Premier League juga sangat luar biasa. Laga pertama usai kalah di Jerman United harus langsung berhadapan dengan rival sekota, yaitu Manchester City. Pesimis banget lah waktu itu pokoknya, walaupun City juga sama-sama lagi ambyar. Tanpa diduga-duga United nyatanya bisa menahan imbang klub kesayangan Liam Gallagher ini dengan skor kacamata.
Berlanjut ketika menghadapi Sheffield, sebuah reuni kecil untuk Dean Henderson. Diatas kertas seharusnya tidak ada kesulitan berarti menghadapi klub itu, karena memang posisi Sheffield sekarang sedang berjuang di dasar klasemen, setelah semusim sebelumnya mereka mampu mencicipi klasemen 4 besar.
Tapi melihat rekor MU yang selalu ngampas jika bertemu klub semenjana, laga menghadapi Sheffield United terlihat wajar jika menjadi mimpi buruk bagi mereka.
Pertandingan yang digelar di Bramall Lane Stadium saat itu diwarnai insiden marah-marah Mang Ole. Bukan karena jualan odadingnya digusur satpol PP, tapi karena melihat anak kesayangannya kena tekel keras. Udah mah itu tim kalah eh malah nambah masalah dengan nekel si Rashford.
Sebelumnya MU memang sempat tertinggal oleh gol David McGoldrick, hingga mampu akhirnya membalikkan keadaan lewat dwi golnya Marcus Rashford dan satu gol dari pemain mageran Anthony Martial, tumben itu anak berguna juga.
Laga berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan United. Dimana satu skor tambahan dari Sheffield tidak merubah apapun di akhir pertandingan.
Setelah mengalahkan Sheffield United, Bruno Fernandes dan kawan-kawannya kembali menggila saat menghadapi Leeds United beberapa hari kemudian. Ngegas sekali mereka ini sejak peluit jalannya laga dibunyikan. Tau nggak klean? Pemain jebolan akademi, si Scott McTominay langsung cetak brace di tiga menit awal. Etdah, itu bocah nggak sabaran amat nafsunya buat menang. Brace tercepat di awal laga yang tercatat dalam sejarah baru Premier League. Mantap memang MU ini, suka sekali mereka pecah pecahin rekor. Nggak masalah, yang penting bukan piring di rak rumah klean yang dipecahin.
