Mohon tunggu...
Yunita Sari
Yunita Sari Mohon Tunggu... Perawat - Mahasiswi S1 Keperawatan Universitas Indonesia program Ekstensi 2019

Mahasiswa dan Perawat

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Menjadi Perawat Profesional yang Terpercaya di Masyarakat Melalui Praktik Keperawatan Profesional

21 Desember 2019   10:33 Diperbarui: 23 Desember 2019   13:00 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

American Association of Colleges of Nursing (ACCN, 2008) dalam Berman et al (2016) juga menjelaskan tentang nilai-nilai penting perawat professional yaitu: altruism, truth, autonomy, human dignity, integritas, dan keadilan sosial.

Jika dilihat dari kedua kisah perawat tersebut, perawat tersebut telah menerapkan nilai-nilai profesionalisme dalam keperawatan. Altruism yang berarti peduli terhadap keselamatan dan kesejahteraan orang lain, memperhatikan atau mementingkan kesejahteraan dan keselamatan orang lain.

Dalam praktik profesional, altruism tercermin dalam tindakan perawat yang mempertimbangkan kesejahteraan pasien, perawat lain dan penyedia kesehatan lain. Keselamatan dan kesejahteraan selalu menjadi prioritas pertimbangan pada setiap tindakan yang akan dilakukan.

Sebelum melakukan tindakan perawatan memastikan tentang keamanan klien (patient safety). Kedua kisah perawat tersebut telah berkomitmen atas profesi perawatnya, membantu kesembuhan pasien, memberikan perawatan yang terbaik dengan memandirikan klien.

Nilai kebenaran (truth) adalah sikap dan nilai personal yang akuntabilitas, kebenaran, kejujuran, keingintahuan, rasionalitas, dan refleksivitas. Dari kedua kisah perawat tersebut refleksi sikap yang muncul yaitu melakukan tindakan berdasarkan SOP, pendokumentasian keperawatan secara akurat dan jujur, mengevaluasi setiap tindakan yang dilakukan, berpartisipasi dalam usaha profesional untuk melindungi masyarakat dari kesalahan informasi mengenai kesehatan.

Autonomy yaitu perawat menerapkan nilai ini menunjukkan sikap menghargai hak pasien dalam pembuatan keputusan sendiri terkait kesehatan pasien. Dengan penuh kesadaran perawat menyusun dan memutuskan tindakan melalui pertimbangan-pertimbangan yang tepat.


Dari kedua kisah perawat tersebut refleksi sikap yang muncul yaitu memberikan penjelasan agar pengambilan keputusan klien didasarkan pada informasi yang benar. Selanjutnya apapun keputusan klien harus dihargai dan diterima.

Nilai human dignity yaitu perilaku menghormati martabat manusia dengan segala nilai dan keunikan yang dimiliki individu dan kelompok. Dari kedua kisah perawat tersebut refleksi sikap yang muncul yaitu perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatannya, meletakkan pasien pada posisi seorang manusia yang memiliki hak-hak untuk dihormati sebagai seorang manusia, sikap yang tercermin yaitu empathy, respectful.

Nilai integritas yakni integritas yang diwujudkan dengan tindakan tindakan yang sesuai dengan kode etik dan standar praktik. Dari kedua kisah perawat tersebut refleksi sikap yang muncul yaitu kejujuran yang ditunjukkan perawat dalam sikapnya, serta diterapkannya kode etik dalam pemberian pelayanan keperawatan yang dibutuhkan klien.

Keadilan sosial yaitu menjunjung tinggi prinsip moral, prinsip legal, dan prinsip kemanusiaan sepanjang melaksanakan tugas sebagai perawat. Dari kedua kisah perawat tersebut refleksi sikap yang muncul yaitu tidak membeda-bedakan pelayanan keperawatan yang diberikannya kepada para klien dan memandang bahwa seluruh pasien adalah manusia, sehingga kesemuanya memiliki hak yang sama untuk dipenuhi kebutuhan perawatannya.

Selain nilai-nilai professional yang diterapkan dalam keperawatan profesional mandiri, bentuk sikap professional yang lain melalui prestasi kedua perawat tersebut, dapat kita lihat pada perawat yang pertama, bahwa Ahmad sendiri merupakan angota aktif dari Australian Diabetes Educators Association (ADEA) dan Anggota aktif World Council Of Enterostomal Therapist (WCET).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun