Mohon tunggu...
KAONAK MEDIA
KAONAK MEDIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - MEDIA EDUKASI

By. JERRYKOGOYA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sali dan Koteka Merupakan Warisan Leluhur bagi Orang Papua di Daerah "Pegunungan"

11 September 2021   06:53 Diperbarui: 11 September 2021   06:56 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Papua penerus atribut-atribut Papua|Dok. Pribadi

Orang lani sendiri menjadikannya sebagai atribut  hiasan saat pesta-pesta saja.Juga atribut-atribut ini juga dijadikan sebagai pernak-pernik yang dijual oleh para pendatang "Non Papua" Stop diperdagangkan atribut-atribut orang Papua Khususnya dari Pegunungan Tengah.

Orang non Papua tidak hanya menjadikan sumber penghasilan mereka dari pencurian kekayaan alam Papua, namun keterlaluan jika samapi atribut-atributnya pun dijadikan sebagai Barang dagang merekan.

Bagus jika atribut-atribut tersebut dijadikan untuk perhiasa bagi orang Papua sebagaimana seperti sedia kala.Biarkan mereka sebagai pemilik atribut tersebut menjadikan sebagai sumber penghasilannya melalu dikenakan pada momen Pestival Budaya, Destinasi wisata atribut tradisional dan sebagainya, tetapi dengan tidak menjual atributnya seperti yang dilakukan oleh Non OAP hari ini.

Sebagaimana juga pernah saya diceritakan oleh salah satu orang asli Papua yang berinisial  S.T.Yikwa, bahwa sewaktu ia masih berusia Remaja. Saat itu ia mengenakan Koteka sebagai Pakaiannya dan karena ada duka di Wamena  jadi beliau bersama rombongan keluarga besar mereka datang ke Wamena berjalan kaki. 

Setelah beberapa hari mereka di Wamena, dilakukan Pencarian orang-orang yang masih mengenakan pakaian tradisional Yaitu koteka dan Sali, oleh aparat kepolisian. Mereka dikumpulkan Lalu di kenakan pakaian yang sekarang pada Umumnya dipakai saat ini. Mereka dikenaka secara paksa, jika Pria maka dikenakan oleh aparat kepolisian Pria, lalu kotekanya di hancurkan kemuduan dibakar.

Jika perempuan maka salinya di gunting oleh wanita Non Papua lalu dibakar.(Ucap, S.T. Yikwa; Minggu, 04 Juli 2021: Pkl.06: 30 Wit).Dan beliau ini juga yang saat itu ditunjuk oleh aparat kepolisian untuk melepaskannya kotekanya dan setelah dikenakan pakaian lalu sebagai pembukaan secara simbolis ia dusuruh pecahkan kotekanya dengan menginjak. "Lestarikanlah atribut-atribut Warisan Leluhur!".

SALAM LESTARI WARISAN LELUHUR!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun