Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dari luar individu yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar (Hamalik, 2005:112). Dalam hal ini motivasi ekstrinsik dapat berubah menjadi intrinsik yaitu pada saat peserta didik menyadari pentingnya belajar dan ia belajar dengan sungguh-sungguh tanpa disuruh oleh orang lain (Dimyati & Mujiono, 1999:91).
Motivasi instrinsik disebabkan seseorang mempunyai kemauan dari dalam diri individu untuk dapat menggapai sesuatu dan lain sebagainya. Sedangkan motivasi ekstrinsik/ motivasi dari luar diri individu diberikan oleh orangtuanya, guru, konselor, ustad, orang dekat, dan teman dekat dan yang lainnya. Dalam kegiatan pembelajaran motivasi  baik instrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dalam menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan pembelajaran Guru harus hati-hati guna menghindari ketidaksesuaian dalam memberikan motivasi.
Menurut Sardiman (2001:90-93) ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan pembelajaran, diantaranya:
- 1. Â Â Memberi angka
- 2. Â Â Pemberian hadiah
- 3. Â Â Persaingan atau kompetisi
- 4. Â Â Ego-involvementÂ
- 5. Â Â Memberikan ulangan atau ujian
- 6. Â Â Memberikan Hasil
- 7. Â Â Pujian
- 8. Â Â Hukuman
- 9. Â Â Hasrat Untuk Belajar
- Peserta didik  yang memiliki motivasi intrinsik hasrat untuk belajar masih baik.Tetapi peserta didik  yang tidak memiliki motivasi intrinsic cenderung belajarnya tidak baik. Meskipun pada dasarnya motivasi keduanya baik intrinsic maupun ekstrinsik sama-sama dibutuhkan untuk menguatkan hasrat belajar.  Orang tua dan guru  merupakan faktor motivasi ekstrinsik yang memiliki peran dalam memunculkan hasrat belajar anak.