Mohon tunggu...
Boarneges
Boarneges Mohon Tunggu... Profesional -

"Tidak-kah kita merasa kehilangan orang-orang yang selama ini kita andalkan? mari kita melawan lupa,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Warisan 'Sang Mantan' Bagi Bangsa Ini, #Saya Bertanya?

18 Februari 2017   00:24 Diperbarui: 18 Februari 2017   02:10 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"#SayaBertanya Kepada Presiden Jokowi dan Kapolri, apakah saya tidak berhak untuk tidur pada jam ini (02.30 WIB), sudah dari tadi saya mencoba memenjamkan mata, tapi tak kunjung bisa terlelap. Saya ingin bertemu secara langsung dan bicara 'blak-blakan' *YD*

Ketika sedang membuka Facebook saya terkejut melihat berbagai status dan komentar di akun teman-teman saya yang kurang lebih menuliskan kalimat di atas, ditujukan kepada Presiden Jokwoi dan Kapolri dengan kalimat lucu dan membuat saya harus tertawa. Beberapa mention lucu yang di desain kreatif dengan kelucuan yang memicu tawa terbahak-bahak dan membuat kegalauan bagi para jomblo sesaat hilang menjelang Valentine. Saya mencoba menelusurinya, harap maklum saya tinggal di pulau dengan jaringan yang terbatas, sudah berapa kali 'curhat' kepada Telkomsel via twitter dan jawaban yang saya dapatkan hanyalah : "Perihal keluhan akses jaringan, silahkan restart HP terlebih dahulu. Jika masih sama, DM nomor dan sinyal yang didapat agar saya cek status dari kuota tersebut. Terima Kasih"

Jadi saya ketinggalan informasi, termasuk via Televisi, sekali lagi harap maklum, pulau tempat saya sedang berada hanya bermodalkan mesin “Genset” Desa untuk penerangan di malam hari. Setelah bertahan dengan penuh kesabaran karena kondisi tersebut di atas, akhirnya saya menemukan sumbernya, yakni dari akun twitter 'Sang Mantan", dan saya harus tertawa terbahak-bahak berlipat ganda dari sebelumnya.

#SayaPunBertanya pada sejarah politik di negeri ini yang seketika terlintas di tengah tawa yang belum berhenti. Ir.Soekarno mewariskan bangsanya dengan berbagai ajaran yang digalinya sejak ia berjuang pada usia muda. Namun, jika kita teliti secara saksama, ajaran pokok yang selalu didengung-dengungkan hingga menjelang wafatnya adalah persatuan bangsa sebagai cita-cita paling mendasar. Pak Harto meninggalkan sejarah kelam 1998 dan ‘Piye kabare? Enak zaman-ku to”.B.J. Habibie dengan teknologi pesawatnya, bahkan sampai saat ini masih memberikan sumbangsih pemikiran bagi Pemerintah. Megawati Soekarno Putri, membawa Partainya menjadi yang “berkuasa” saat ini secara politik. 

Nah, mantan yang terakhir ini kok aneh. Ditengah pesatnya arus pengguna media sosial, malah menjadi bahan olok-olok para neizen. Mewarikan keluh kesah, “curhat”, “baper” dan akhirnya menjadi penghias mention lucu yang membuat saya tertawa terbahak-bahak saat ini. Hal ini membuat saya sadar, bahwa dalam kepemimpinan, terlebih pada level setingkat Kepala Negara, lama tidaknya menduduki jabatan tidak jaminan kualitasnya. Karena pada akhirnya akan terjawab, apakah mewariskan sesuatu yang dikenang, atau hujatan atau lucunya, malah menjadi bahan lucu-lucu. Saya merasa malu. Entah kenapa, kok saya yang jadi malu? Malu melihat orang lembek. Pantas saja semua serba mangkrak. 

#SayaPunBertanyadengan andai-andai. Seandainya semua netizen bertanya kepada Presiden berkaitan dengan pergumulan bangsa ini; #SayaBertanya tentang kasus Hambalang yang masih tanggung, sementara para terdakwa sudah lama bernyanyi. #SayaBertanya bagaimana dengan Freeport yang dulu digadang-gadang akan diambil alih pemerintah. #SayaBertanya apakah setiap umat beragama tidak berhak untuk melakukan kegiatan keagamaanya. #SayaBertanya apakah kami ini tidak berhak untuk pendidikan yang layak. #SayaBertanya apakah anak-anak kami di daerah kepulauan terpencil tidak berhak untuk mendapatkan guru-guru yang cukup?. #SayaBertanya apakah di pulau saya tidak berhak mendapatkan jaringan telekomunikasi yang layak. #SayaBertanya apakah pulau saya tidak berhak mendapatkan penerangan listrik yang cukup, sehingga kami tidak gelap gulita?. #SayaBertanya dan terus #SayaBertanya. 

Saya harus mengucapkan terima kasih kepada ‘Sang Mantan’ yang telah membuat saya terhibur dan bisa tertawa di tengah harga sembako yang naik di pasar dekat rumahku, dan telah menginspirasi #SayaBertanya. Ini adalah warisan pemimpin bangsa yang patut diperhitungkan dan secara pribadi saya akan mengenangnya dengan jempol ke bawah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun