Mohon tunggu...
Yuniandono Achmad
Yuniandono Achmad Mohon Tunggu... Dosen - Dreams dan Dare (to) Die

Cita-cita dan harapan, itu yang membuat hidup sampai saat ini

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Masihkah Hujan Mengguyur Kotamu

12 Januari 2020   16:36 Diperbarui: 12 Januari 2020   16:31 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: kompas.com

Ini bukan soal banjir yang melanda kotamu
tapi air di matamu yang membeku dan membekas
siang itu seperti kemarin hujan menyapaku
di tengah surya yang menghujam panas
bukan tentang panas itu lagi-lagi bukan

tetapi guyuran air yang menenggelamkan

bukan juga tentang musibah banjir itu lagi-lagi bukan
tetapi ramalan cuaca yang menakutkan

Sejujurnya engkau adalah es di antara batu-batu
karena auramu tidaklah mencekam pelan satu per satu

Hanya kuberharap bisakah kau buatkan kolam
yang tengahnya lampu namun bersinar kelam
lalu kamu menepi karena alasan rancu
lalu aku seperti menyesali sesuatu

Kutak bisa tak yakin segera mampu tinggalkanmu
karena auramu menarik seperti sang malam
dan kerlingmu adalah lampu ataupun bohlam

yang membuatku semakin terpekur lalu ke dalam
dan diriku terpekur dalam
guyuran hujan cintamu

Awal tahun duapuluh ini andaikan kamu ada waktu ketelepun tadi 

ya, andaikan kamu ada waktu ketelepun tadi 

tentunya di jam ini kita telah berbincang dan berasyik masyuk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun