Mohon tunggu...
Yuni Wahyuni
Yuni Wahyuni Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi Unpam

Prodi FKIP (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dua Periode di Tangan Airin Rachmi Diany

24 Oktober 2020   10:15 Diperbarui: 14 November 2020   21:59 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentunya keberhasilan itu dicapai dengan kerja keras dan kekompakan antar Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang bekerja sama antara pemerintah dengan masyarakat.

Ada tiga hal yang selalu Airin tekankan pada SKPD agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik pada Masyarakat. Pertama visi bersama (shared vision), airin tidak henti mengingatkan dan menyampaikan tentang visi bersama yang harus dicapai secara bersama pula. Saat pencalonannya visi ini yang selalu ia sampaikan pada masyarakat Tangsel. Tujuan ini yang dijadikan mindset utama untuk diraih secara bersama, visi luar biasa yang berkomitmen memberi dan melakukan pelayanan terbaik pada masyarakat agar terwujudnya "Kota Mandiri, Damai, Asri dan Sejahtera".

Yang kedua adalah persepsi bersama (shared perception). Airin berusaha untuk mensejajar pandangan dalam menjalankan pemerintahan pada bawahannya. Disetiap kesempatan Airin menyampaikan paradigma tentang apa saja yang perlu untuk diperluas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab pemerintahan. Yang termasuk kedala problematika ini ialah pradigma dalam menjalankan birokrasi yang seharus melayani bukan dilayani, menghargai bukan dihormati, dan juga disenangi bukan ditakuti.

Ketiga, komitmen (commitmet). Airin menyadari betul bahwa komitmen organissasi adalah hal yang sangat penting. Komitmen yang dimaksud adalah komitmen afektif, ialah sejauh mana seseorang mampu dalam mengidentifikasi diri dalam psikologis dengan organisasi serta tujuannya, serta seberapa kuat ia mempunyai keterikatan moral dengan organisasinya.

Ketiganya menjadi kunci Airin membangun kerja sama yang kuat serta membangkitkan kesadaran akan pentingnya nilai dan tujuan organisasi pemerintahan. 

Dan di tahun 2020 ini menjadi tahun terakhir Airin menjabat sebagai Wali Kota Tangsel, dan ditahun ini pula Airin dihadapkan dengan pandemi COVID 19 yang berkepanjangan. Walau sudah dipenghujung masa jabatannya Airin tetap berupaya menangani musibah besar ini dengan hati - hati dan sebaik - baiknya.

tribunnews.com
tribunnews.com
Airin mengeluarkan kebijakan PSBB menyusul Ibu Kota Jakarta. Airin menjelaskan dalam satu wawancara bahwa "Terasa sulit sekali pada bulan Maret dan April, itu sangat sulit. Salah satunya pemenuhan APD seperti mencari disinfektran, handsanitizer, masker itu sulit disediakan. Uang ada tapi barang tidak ada."

Kebijakan PSBB ini sungguh amat berimbas langsung kepada ekonomi masyarakat, oleh sebab itu PSBB dibarengi dengan kebijakan relaksasi secara bertingkat mengurangi pembatasan disector - sector tertentu. Selanjutnya upaya yang dilakukan guna mencegah penyebaran dengan menyediakan sarana kesehatan, seperti alat pelindung diri, peralatan kesehatan dan Rumah Lawan Covid-19.

Namun di akhir kepemimpinannya selama dua periode Airin meninggalkan catatan merah yang memantik perhatian sejumlah anggota dewan. Hasil yang terealisasi dari  Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada tahun 2019 dianggap terburuk sepanjang sejarah Pemkot Tangsel. Hal ini didasarkan atas catatan dari Badan Pengawas keuangan (BPK) atas capaian dan realisasi Pemkot Tangsel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun