Mohon tunggu...
Yuni Retnowati
Yuni Retnowati Mohon Tunggu... Dosen - Biarkan jejakmu menginspirasi banyak orang

Dosen komunikasi penyuka film horor dan thriller , cat lover, single mom

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Jejak Rasa (Bagian 3)

6 Juni 2020   21:32 Diperbarui: 6 Juni 2020   21:36 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika harus memilih, Daniel lebih suka  perempuan yang pernah menikah. Kesamaan memudahkan penyesuaian  diri.  Tetapi pengalamannya mendekati kelompok perempuan jenis ini selalu saja membuahkan kekecewaan.

Terbawa oleh rasa suka yang berlebihan , Daniel pernah mengunjungi perempuan seusianya di Chiangmai. Seorang janda yang memiliki bisnis restoran dan penginapan di pusat kota. 

Dia juga adalah teman yang ditemukan lewat situs pertemanan. Kedatangan Daniel membuatnya sangat gembira . Daniel mendapat sambutan yang luar biasa istimewa. Dijamu sebagai tamu dengan fasilitas terbaik yg disediakan oleh restoran dan penginapannya. Berjalan mengunjungi berbagai tempat wisata di Thailand pun mereka lakukan walaupun dia harus mempercayakan pengurusan bisnisnya untuk sementara kepada pegawai kepercayaannya.

Pertemuan seperti itu bisa  saja menjadi awal dari sebuah hubungan yang lebih serius. Ketika nyaman bersama, ketika tak ingin terlalu lama berpisah, barangkali menjadi tanda bagi keinginan untuk menjalin hubungan istimewa lebih dari sekedar teman. Daniel berusaha menjajaki kemungkinan seperti itu tetapi perempuan yang didekatinya malah menjauh bahkan tak lagi mau membalas pesan-pesannya . Sungguh tak bisa dimengerti.

Hal serupa terjadi  tak hanya sekali. Dia  hampir putus asa dan tak tahu bagaimana  cara yang benar untuk mendekati seorang perempuan agar mau menjadi pasangan hidupnya.  Yang datang  padanya justru gadis-gadis muda yang sama sekali tak pernah menarik hatinya. Mereka terlalu muda untuknya hingga hanya layak menjadi teman jalan bukan calon pasangan hidupnya.  

Seorang gadis dua puluh tahun dari Turki telah menemuinya lalu memintanya menemani berjalan-jalan di Auckland dan Wellington. Gadis yang sangat mandiri itu membuatnya terkagum-kagum.  

Seorang gadis muda yang berani menempuh perjalanan jauh sendirian dan berkeinginan melanjutkan ke master degree di London. Daniel masih menjadi temannya hingga kini . Mungkin lebih tepat menjadi Ayahnya dengan usia terpaut dua puluh lima.

Shena  menjadi jawaban bagi pencariannya selama ini. Selisih usia mereka delapan tahun sehingga awalnya Daniel tidak tertarik menjajaki kemungkinan menjadi lebih dari seorang teman. Tak bisa dipungkiri , Shena memang cantik. Kakek dari pihak Ibunya berasal dari Perancis.  Setelah meninggalkan negerinya  sang Kakek menetap di Teheran lalu menikahi perempuan lokal yang memberinya tiga anak. Sementara itu , Nenek dari pihak Ayahnya adalah perempuan dari Venezuela. Percampuran darah dari Kakek Nenek dan kedua orangtuanya menganugerahkan paras yang mempesona. Beberapa orang kerap mengiranya perempuan dari Azerbaijan dari pada menganggapnya Persian. Daniel termasuk salah satunya yang terkecoh dengan asal-usul Shena.  Selanjutnya dia tak pernah bisa mengelak  setiap kali Shena menghubunginya lalu merencanakan liburan bersama.  Shena yang semakin rajin menabung agar bisa  selalu bersamanya setiap liburan  tiba dan dia bisa cuti dari pekerjaannya.

Perempuan cantik yang sudah menjanda selama dua tahun itu belum punya anak . Dia bisa terbang bebas ke mana saja yang dia inginkan tanpa ada yang bisa menghalanginya. Malahan dengan pesonanya  dia mampu memaksakan cintanya kepada Daniel.

Bukan memaksakan sebenarnya. Lebih tepatnya menawarkan cinta dengan usaha yang sangat keras sampai-sampai Daniel tak sanggup menolaknya. Seorang perempuan telah  menempati ruang di hatinya kini. 

Ruang yang sangat istimewa telah direbutnya dengan mengalahkan beberapa perempuan lainnya yang hanya bisa mengisi sisi-sisi terluar hatinya sebagai teman saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun