Mohon tunggu...
John Obrak
John Obrak Mohon Tunggu... lainnya -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

mendobrak statusquo\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

License to Pelecehan Plus Kekerasan

8 September 2014   15:15 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:19 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

...

Kekuatan halaman ini masih bertumpu pada 3 hal yaitu ‘bonar’ :

1. Membuka aiB
2. Menyebar gOsip
3. Mengumbar NARsis

Kalau anda memposting sesuatu dalam bentuk apa saja berupa informasi atau berita yang bersifat rahasia atau sensitif yang berasal dari pribadi, keluarga, tempat, kelompok kecil atau komunitas luas maka akan berpeluang menjadi ‘makanan’ para maniak gosip.

Apalagi ‘judul’ postingan paling menentukan ketertarikan setiap calon pembaca, ketika cukup dan sangat menarik maka akan langsung ‘on’ ke postingan, sebaliknya kalau tidak jangan diharap.

Perhatikan satu persatu tag postingan yang ‘berlabel’ aib, gosip dan narsis, dalam hitungan detik akan diserbu para maniak ibarat gerombolan lebah mengejar korbannya.

Aib, gosip dan narsis alias BONAR memang benar-benar layak jual, komentar akan bertubi-tubi datang dengan sendirinya mulai yang memberi komen ini itu, hingga sebaliknya komen kadang lebih seru dari pada postingan itu sendiri.

Komen satu akan dibalas dengan komen lainnya oleh pemosting atau pembaca lainnya mirip debat kusir dan tawuran elite politik.

Nah, terkait hal diatas kemarin ada dicoba postingan keprihatinan atas pengakuan seorang wanita yang kebetulan adalah seorang wartawati Tempo yang menceritakan tindakan pelecehan terhadap dirinya sebagai seorang wanita saat bertugas meliput berita terhadap nara sumbernya.

Kalau dicermati dengan mendalam, maka pengakuan itu cukup mendekati kebenaran.
Mengapa dibilang demikian?, dari isi pengakuan dalam rangkaian kisah yang sulit untuk mengabaikannya kecuali kita memang sengaja tidak percaya sama sekali.

Sang pelaku justru adalah seorang petinggi salah satu jajaran Direksi BUMN berinisial IJ yang seharusnya berada pada posisi terhormat dan diteladani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun