Mohon tunggu...
Frans Yunet
Frans Yunet Mohon Tunggu... Professional di bidang nya -

menjalani hidup ini dengan apa adanya dan dengan penuh kesyukuran...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Ganti pengurus, ganti pelatih... kayak ganti menteri (diknas) , ganti kurikulum !!!

15 Juli 2011   09:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:39 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Membaca artikel yang berjudul "Bepe: Riedl Layak Diperlakukan Lebih Bai" di detik.com ( Bepe: Riedl Layak Diperlakukan Lebih Baik ), aku merasa bingung, dengan arah dan langkah yang sedang dimulai oleh "awak" pssi yang baru. Bukankan sebetar lagi timnas akan melakukan laga prakualifikasi PD-14 dengan turkmenistan away-home, dan kenapa waktu yang sedemikian "mepet" tidak dipergunakan sebaik mungkin oleh pengurus yang baru untuk konsolidasi dan rapatkan barisan untuk kejayaan tim nas kita ?

Tidak ada salahnya memang, pengurus baru pelatih baru, ibarat dulu kalo sekolah, ganti menteri pasti ganti kurikulum, buat anak sekolah bingung. Gak tau deh, apakah pengurus pssi juga sedang bingung, bukankan masih ada solusi lain yang lebih baik dan cerdas untuk mensikapi masalah kontrak pelatih lama yaitu Riedl, dengan masih mempertahankannya hingga prakualifikasi PD-14 yaitu melawan Turkmenistan. Tentunya dengan jiwa yang besar, pengurus yang baru mengajak diskusi secara tripartit, yaitu Riedl, pengurus baru, dan pengurus lama, dalam hal ini adalah Nirwan B, agar didapat solusi yang baik dan tepat untuk permasalahan tersebut, toh seandainya memang harus tidak diperpanjang, ya tinggal aja , gitu aja kok repot...

Pengurus yang baru jangan lah membuat cerita di awal yang tidak mengenakkan, dan membuat orang bertanya-tanya, ada apa dengan pengurus pssi yang baru ? jangan-jangan pengurus baru = pengurus lama, tidak reformis dan ambisi kekuasaan saja serta ditunggangi oleh pihak2 yang ingin mencari keuntungan lewat timnas/pssi. Bukan berarti saya kontrak dengan pengurus yang baru, siapa tau pengurus yang baru sudah menyiapkan resep yang jitu, untuk dapat menaklukan turkmenistan, yaitu dengan merekrut (Wim) Rijsbergen, wong Londho, yang menjadi asisten Leo Benhaker sbg pelatih yang sukses mengantarkan negara trinidad-tobago ke putaran final WC-2006.

Ujian untuk pengurus yang baru selain masalah organisasi adalah mendongkrak prestasi pssi untuk dapat berkiprah lebih jauh, baik di tingkat regional asia tenggara bahkan mencapati putaran final World Cup, itu adalah harga mati, dengan sumber daya manusia yang lebih dari cukup, bahkan melebihi rata-rata para negara tim finalis World Cup, seharusnya pss tidak perlu kuatir untuk menggemblengnya, dan tidak asal dengan jalan pintas saja untuk naturalisasi. sebab kal0 pengurus baru ini gagal, mending naturalisasi pssi nya spanyol aja, karena sudah pengalaman jadi juara eropa dan juara duni. Pengurus pun harus punya etika, seperti yang dikatakan oleh wartawan senior kompas Budiarto Sambazy ( http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2011/07/15/134404/1681983/76/soal-riedl-pssi-harusnya-punya-etika ) , jangan asal sikat aja, tp harus pelajari dulu masalahnya, sehingga tidak menimbulkan dampak psikologis buat pemain, karena pemain saat ini sangat respek kepada coach riedl, seperti yang diutarakan oleh BP. Kita penggemar timnas, tidak peduli siapa yang ngurusin pssi yang penting pssi juara, karena kalo pssi gagal, itu adalah kegagalan pengurus pssi, karena pengurus lah yang ngurusi pssi dari pembibitan, pembinaan dan penyiapan timnas. Semoga pengurus baru yang dipilih pada Kongres Luar Biasa di Solo mampu menghasilkan prestasi yang Luar Biasa buat timnas Indonesia. yakin lah Garuda pasti akan terbang tinggi di angkas... !!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun