Mohon tunggu...
yulius edi sarwoko
yulius edi sarwoko Mohon Tunggu... "hidup itu adalah kesempatan"

Mari kita beri kesempatan yang baik untuk anak-anak sebagai generasi muda agar dapat menuju masa depan yang lebih baik!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jakarta: Magnet Kaum Urban di Tengah Kepadatan dan Ketimpangan

16 April 2025   21:13 Diperbarui: 16 April 2025   21:13 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jakarta terus menjadi magnet bagi penduduk dari berbagai daerah di Indonesia yang ingin mengadu nasib di ibu kota. Dalam satu dekade terakhir, jumlah penduduk Jakarta meningkat secara signifikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada September 2020, jumlah penduduk DKI Jakarta mencapai 10,56 juta jiwa, meningkat sekitar 954 ribu jiwa dari tahun 2010, dengan rata-rata pertumbuhan 88 ribu jiwa per tahun.

Pendorong Urbanisasi

Faktor pendorong adalah kondisi-kondisi di daerah asal (pedesaan atau kota kecil) yang membuat seseorang ingin pindah ke kota besar.

1. Keterbatasan lapangan kerja

Di daerah asal, lapangan kerja yang tersedia sering kali terbatas atau tidak sesuai dengan keterampilan penduduk. Hal ini mendorong banyak orang mencari pekerjaan di kota besar.

2. Pendapatan yang rendah

Banyak penduduk desa yang merasa bahwa hasil dari sektor pertanian atau pekerjaan lokal tidak mencukupi kebutuhan hidup, sehingga memilih pindah ke kota demi upah yang lebih tinggi.

3. Minimnya akses pendidikan dan kesehatan

Fasilitas pendidikan dan kesehatan yang terbatas di pedesaan mendorong penduduk, terutama generasi muda, untuk mencari kualitas layanan yang lebih baik di kota.

4. Kurangnya fasilitas umum dan infrastruktur

Akses jalan, transportasi, listrik, air bersih, dan internet yang belum merata menjadi alasan kuat mengapa banyak orang meninggalkan desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun