Mohon tunggu...
Yulius Solakhomi Wau
Yulius Solakhomi Wau Mohon Tunggu... Guru - Gratias Deo

Catholic Religion Teacher and Pastoral Ministry Agent

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

May Day dan Santo Yosef Pekerja

1 Mei 2021   08:30 Diperbarui: 1 Mei 2021   08:40 1494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi protes buruh di Chicago tahun 1886 (Foto: Illinois Labour History Society)

Setiap tanggal 1 Mei kita memperingati hari buruh internasional yang disebut juga hari buruh (labuor day) dan may day.   Biasanya, momen hari buruh ini identik dengan turunnnya para buruh di jalan-jalan untuk berorari menyuarakan aspirasi mereka. Hari buruh merupakan peringatan untuk menghormati para buruh yang berusaha untuk menegakkan hak-hak pekerja.

SEJARAH HARI BURUH

Hari buruh berakar dari Amerika Serikat. Pada abad ke-19 banyak perusahaan di Amrika Serikat yang mempekerjakan para buruh dalam waktu yang lama, 19-20 jam. Akibatnya, banyak pria, wanita, bahkan anak-anak yang meninggal setiap tahun. Pada tahun 1884 Federation of Organized Trades and Labor Unions (FOTLU) menggelar konvensi di Chicago. Dari konvensi itu, FOTLU mengeluarkan pernyataan agar pekerja bekerja maksimal 8 jam per hari. Organisasi biruh terbesar di Amerika Serikat, Knights or Labour mendukung konvensi FOTLU. Kedua organisasi ini kemudian mendorong pekerja untuk mogok kerja dan berdemonstrasi.

Dua tahun kemudian, 1 Mei 1886, lebih dari 300.000 pekerja ari 13.000 perusahaan memutuskan untuk mogok kerja. Pekerja yang ikut mogok kerja terus bertambah. Protes yang berlangsung berjalan damai. Akan tetapi, situasinya berubah setelah polisi di Chicago bentrok dengan pekerja pada 3 Mei 1886di McCormick Reaper Works. 

Ilustrasi protes buruh di Chicago tahun 1886 (Foto: Illinois Labour History Society)
Ilustrasi protes buruh di Chicago tahun 1886 (Foto: Illinois Labour History Society)

Sehari setelah kejadian itu, 4 Mei 1886 para buruh kembali menggelar unjuk rasa di kawasan Haymarke Square untuk memprotes pembunuhan dan luka-luka para pekerja akibat bentrok dengan polisi. Unjuk rasa ini mulai meredam usai sekelompok petugas berusaha membubarkan kerumunan. Namun, ada seseorang yang melempar bom ketika para polisi maju. Seketika suasana jadi kacau. Banyak orang terluka. 7 petugas kepolisian dan 8 warga sipil merenggang nyawa.

Bertahun-tahun setelah peristiwa itu berlalu. Koalisi sosialis dan partai buruh menyerukan demonstrasi untuk menghormati para korban Haymarket sebagai 'martir'. Pada tahun 1890 ratusan ribu orang berunjuk rasa di London. Sejak saat itu, 1 Mei dikenal sebagai hari buruh, untuk menghormati para pekerja yang memperjuangkan hak-haknya. Selebrasi 1 Mei kini dikenal di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.  

SANTO YOSEF PEKERJA

Ilustrasi St. Yosef Pekerja (foto: mirifica.net)
Ilustrasi St. Yosef Pekerja (foto: mirifica.net)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun