Mohon tunggu...
YULITA DELLA ROSA
YULITA DELLA ROSA Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWI

MAHASISWI

Selanjutnya

Tutup

Money

Menavigasi Tanggungjawab Auditor di Saat Kondisi Ekonomi Memburuk di Tengah Pandemi Covid-19

3 Juli 2020   11:35 Diperbarui: 3 Juli 2020   11:33 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
YULITA DELLA ROSA NURZAIRINA (MAHASISWI S1 AKUNTANSI FAKUL.TAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG). Dokpri

Tidak ada yang bisa mengetahui dengan pasti kapan bencana itu bisa terjadi. Tidak ada juga yang bisa mengetahui bagaimana sebuah bencana itu berbentuk. Mungkin, tidak ada yang bisa menyangka atau mempercayai bahwa suatu organisme kecil berbentuk virus bisa meluluhlantakan seluruh dunia dan menghajar sebagian besar sektor ekonomi, memaksa perusahaan-perusahan memangkas proyeksi keuntungan mereka. Kemudian negara-negara merevisi anggaran mereka dan menggelontorkan dana trilliunan untuk mengatasi dampak virus ini.

Buruknya kondisi ekonomi yang disebabkan pandemi virus covid-19 yang melanda seluruh belahan dunia membawa dampak yang cukup signifikan terhadap kelangsungan hidup entitas usaha. Perubahan ini membawa resiko bagi profesi akuntan terutama seorang auditor. Jika tidak hati-hati menjalankan profesinya, seorang auditor akan terancam kelangsungan profesinya. Tingkat ketidakpastian yang tinggi dimasa depan sebagai dampak memburuknya kondisi ekonomi makin menambah berat tanggung jawab auditor.

Pandemi Covid-19 mempengaruhi hasil pemerolehan bukti audit, misalnya saja pemberlakuan PSBB (pembatasan sosial berskala besar), yang berimbas pada pembatasan akses dan perjalanan maupun ketersediaan personel dari auditor. Auditor perlu mencermati bagaimana Respon Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai menjadi panduan guna mengidentifikasi perubahan yang relevan terhadap kemampuan auditor untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat selama masa pandemi.

Perlunya pertimbangan kembali atas perikatan audit hingga pendekatan audit alternatif yang harus ditempuh dalam masa pandemi ini. Prosedur penilaian risiko dan pemahaman auditor atas pengendalian internal entitas menjadi salah satu hal yang harus dipahami auditor. Dengan ini, auditor dapat mengevaluasi risiko tambahan yang muncul seperti gangguan operasional pada setiap perubahan model bisnis yang diakibatkan oleh pandemi covid-19 ini.

Auditor dapat membantu melakukan asesmen akan kesiapan pimpinan organisasi atas krisis yang terjadi dengan membuat suatu survey dengan beberapa poin pertanyaan khusus untuk menentukan level persiapan atas situasi krisis yang terjadi. Auditor Internal juga bisa mengasesmen kefektifan organisasi atas rencana respon terhadap krisis yang terjadi melalui beberapa simulasi krisis. Disamping itu, melakukan brainstorming dengan manajemen atas berbagai skenario penanganan krisis perlu dilakukan oleh seorang auditor.

Selain itu, institusi pun juga harus memiliki rencana memadai yang mencakup pengambilan keputusan, respon, pemulihan, pengkomunikasian, dan rencana cadangan yang diperlukan bila terjadi bencana. Atas rencana tersebut, review dari Auditor Internal diperlukan. Perlibatan Tim Auditor Internal dalam penyusunannya juga merupakan opsi yang bisa diambil untuk merumuskan resiko-resiko yang mungkin timbul dan langkah mitigasinya.

Auditor juga hendaknya memberikan perhatian khusus kepada proses tutup buku terutama pada akun tertentu, jurnal penyesuaian, transaksi non-rutin maupun transaksi khusus, serta keseluruhan penyajian dalam laporan keuangan. Demikian pula dengan evaluasi ketepatan asumsi dan keandalan data yang digunakan atas kondisi pandemi ini. beberapa standar audit yang harus diperhatikan saat menyusun laporan.

Dampak COVID-19 telah memberikan tantangan terhadap pemahaman dan pertimbangan risiko kita, khususnya risiko Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (LST) terkait perencanaan dan manajemen risiko bisnis serta rantai pasokan global Dari perspektif audit internal. Kecermatan Profesional Auditor harus waspada terhadap risiko signifikan yang dapat mempengaruhi tujuan, operasi, atau sumberdaya. Namun, prosedur asurans saja, sekalipun telah dilaksanakan dengan menggunakan kecermatan profesional, tidak menjamin bahwa seluruh risiko signifikan dapat teridentifikasi .

Oleh karena itu, ditengah pandemi covid-19 ini yang dapat dilakukan seorang auditor adalah audit dari jarak jauh demi mendukung program social distancing dan new normal yang diberlakukan pemerintah. Namun, proses audit dari jarak jauh juga memperlukan berbagai pertimbangan dan persiapan sebagai berikut:

  • Mempersiapkan waktu untuk penggunaan video teleconference serta PowerPoint atau panduan visual lainnya. Auditor internal harus mengalokasikan waktu dua kali lebih banyak guna melakukan rapat perencanaan audit.
  • Mempersiapkan dokumen, pada saat mengkaji dokumen dari jarak jauh, auditor harus mencatat dan menuliskan pertanyaan yang akan ditanyakan selama wawancara jarak jauh.
  • Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan. Selama pemeriksaan dokumen, auditor harus menyusun daftar area yang menjadi perhatian untuk diambil melalui video ataupun foto, yang kemudian ditinjau oleh masing-masing auditor
  • Melakukan Wawancara dengan video teleconference. Setiap auditor harus siap dengan daftar pertanyaan dan hal-hal terkait informasi tambahan apa yang dibutuhkan, berdasarkan informasi yang diprolehl dari kajian dokumen. Dapat menggunakan zoom maupun skype, dll.

  • Keunggulan proses audit dari jarak jauh:
  • Mengembalikan kebutuhan akan rasa normal.
  • Mengurangi biaya perjalanan. Untuk program audit dengan beberapa rencana audit tahunan, proses audit jarak jauh dapat memberikan penghematan yang signifikan.
  • Peningkatan penggunaan teknologi.
  • Peningkatan organisasi serta konfirmasi atas dokumentasi yang diperlukan.

  • Keterbatasan proses audit dari jarak jauh:
  • Tidak ada yang dapat menggantikan proses melihat secara langsung, mengamati bahasa tubuh, atau bahkan memperhatikan bau yang tidak seharusnya.
  • Kesulitan untuk mengenali praktik terbaik atau menggambarkan hal-hal yang dapat bermanfaat bagi orang lain, di luar proses dokumentasi.
  • Kurangnya interaksi personal langsung membuka peluang terjadinya fraud.

Dampak dari krisis bisa terjadi kapan saja. Oleh sebab itu pemerintah Indonesia diminta untuk siap menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi. Tidak hanya pemerintah, warning juga ditujukan kepada perusahaan. Mengingat dampak dari buruknya kondisi ekonomi yang paling nyata adalah banyaknya perusahaan yang akan mengalami kemerosotan dari segi financial atau bahkan gulung tikar dikarenakan terus meningkatnya biaya operasional, sedangkan pendapatan dari perusahaa kian menurun. Pada kondisi seperti inilah peran internal audit dalam memberikan early warming sangat dibutuhkan perusahaan sehingga dapat menghindari atau meminimalisir dampak dari resesi itu sendiri, seperti dengan melakukan evaluasi terhadap pengendalian internal, menerapkan based risk audit sampai kepada pencegahan kemungkinan terjadinya fraud dilingkungan perusahaan.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun