Mohon tunggu...
Yulida Hasanah
Yulida Hasanah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer and Mompreuner Peduli Generasi dan Keluarga

Hidup ini tempat menyemai pahala, dan menulis adalah salah satu media yang bisa mendatangkan pahala. Hanya orang beriman yang yakin akan hari ditimbangnya pahala dan dosa manusia selama hidup di dunia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari "Human Trafficking" hingga "Women Trafficking", Masalah Perempuan yang Makin Genting

15 Agustus 2019   19:00 Diperbarui: 15 Agustus 2019   19:10 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Terlebih, negara kita hanya menjadi fasilitator bagi pesatnya digitalisasi yang ada tanpa menyiapkan mental rakyatnya termasuk kaum perempuan dengan mental taqwa dengan menjadikan syari'at Allah sebagai panduan hidup mereka. selain itu, hanya negaralah yang memiliki fungsi hukum untuk menindak tegas orang-orang/sindikat yang telah melakukan tindak kejahatan human trafficking ini.

Betapa besar peran negara dalam melindungi rakyatnya, termasuk kaum perempuan. Karena itu, kita butuh sebuah sistem yang mampu memuliakan perempuan untuk diterapkan di negeri ini. Dan Islam adalah satu-satunya sistem yang terbukti mempu melindungi dan memuliakan manusia khususnya kaum perempuan.

Cukuplah bagi kita, kisah kepala negara bernama Al Mu'tasim yang gagah berani melindungi kehormatan seorang budak wanita muslimah yang diganggu oleh orang Romawi  (837 M). Ketika mendengar teriakan budak wanita muslimah tersebut, Khalifah Al Mu'tasim pun mengerahkan beribu-ribu pasukannya untuk menaklukan Ammuriyah. Dan ini menjadi kisah kepemimpinan heroik yang sangat fenomenal demi menjaga dan melindungi kehormatan seorang perempuan. Wallaahua'lam.

Oleh : Yulida Hasanah
(Revowriter Jember, Jawa Timur)


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun