Mohon tunggu...
Yulianto Satmoko
Yulianto Satmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Sederhana dalam berfikir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sebuah Label Asli atau KW 1 dan Seterusnya

29 September 2020   07:19 Diperbarui: 29 September 2020   07:23 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kadangkala responnya tidak sinkron atau nyambung dengan yang sedang diunggah atau dibahas.  Aku hadir!  Namun sebenarnya tidak pernah hadir.  Aku mendengarkan! Namun sebenarnya tidak pernah mendengarkan.  Aku menyimak!  Namun sebenarnya tidak pernah menyimak, karena sebenarnya tujuannya bukan ingin tahu apa sih yang sedang dibicarakan,  tetapi pada penegasan ' ini lho aku baik padamu,  mengapresiasi kamu'. 

Oleh sebab itu tidak heran kalau kemudian hari,  ketika topik dibahas dia bertanya lagi.  KW3 di wa grup adalah tipe' delete all 'atau hapus semua chat atau percakapan,  yang selalu nampak merespon secara antusias agar terlihat antusias dan bukan benar- benar antusias. Palsu alias fake. 

Dalam dunia nyata KW 3 ini akan terucap' bantu ah biar kelihatan'.  Dia hadir bukan niatnya untuk hadir secara tulus namun lebih mempertimbangkan nilai yang akan dia dapatkan,  mirip sebuah bisnis. Aku memberi sedikit kamu memberiku lebih banyak. 

KW3 ini adalah orang yang sebenarnya tidak pernah tulus.  Semua tentang imbalan apa yang akan didapatkan,  tanpa itu dia tidak akan melakukannya,  segala sesuatu sudah diperhitungkan.  Sifat oportunis atau manipulatiflah yang biasanya mendasari orang -  orang yang tidak tulus ini. 

Jika sebuah barang yang paling mahal adalah yang asli atau ori atau original,  demikian juga tindakan seseorang.  Orang - orang tulus akan berfikir'Mending tidak usah berkomentar pada sesuatu kalau yang sebenarnya membaca itu saja tidak'. Berarti bersikap jujur. 

Pilihlah dan jadilah yang asli dan jangan mau jadi yang KW 1,2 apalagi yang 3. Niat tulus dalam melakukan segala sesuatu,  bersembunyi melakukannya,  tidak riya sifatnya,  jika belajar dari sebuah nilai label dan harganya. 

Kepalsuan atau orang yang bersikap palsu tidak akan pernah menjadi seorang sahabat yang sebenarnya karena sebenarnya ' lamis'  dalam bahasa jawa,  artinya antara ucapan dan yang ada di hatinya berbeda. 

Menjadi asli atau original itu memiliki nilai paling mahal,  beda dengan yang palsu. 

Tidak perlu mempermasalahkan orang lain bersikap asli atau palsu.  Positif thinking saja dia asli. 

Sekian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun