Mohon tunggu...
yulianto liestiono
yulianto liestiono Mohon Tunggu... Freelancer - perupa

Lahir di Magelang. Pendidikan terakhir ISI (Institut Seni Indonesia )Jogjakarta. Tinggal di Depok

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Karya Farand yang Menumbuhkan Rasa Gembira

20 Mei 2018   22:01 Diperbarui: 22 Mei 2018   14:38 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau kita membicarakan seni dan khususnya seni lukis maka kita seringkali membicarakan, gaya lukisan seperti realisme, naturalis, surealis abstrak dan lainnya. Gaya kontemporer yang diyakini sebagai seni rupa kekinian menjadi edisi paling anyar yang masih ngetrend. 

Selain gaya lukisan dan berbagai persoalan nilai dalam seni rupa dipersoalkan dan di nikmati oleh  masyarakat . Masyarakat juga sering menggunakan seni rupa sebagai alat mengembangkan atau meningkatkan otak kanan, bagian otak yang erat hubungannya dengan imajinasi, kreatifitas dan hal lain yang bersifat relatifitas.

Namun demikian seni lukis ternyata banyak juga di gunakan sebagai alat penyembuhan atau perbaikan baik motorik maupun hal yang berkaitan dengan jiwa atau karakter. Telah banyak orang menggunakan seni rupa sebagai  bagian atau melengkapi  proses penyembuhan. Pada kasus seperti ini mereka tidak mempedulikan hasil lukisannya. Apakah lukisannya artistik, harmonis dan lainnya. Nilai-nilai seni dalam karyanya bisa dikesampingkan. Yang penting kesehatan fisik maupun jiwanya semakin membaik.

Kasus seperti ini banyak saya temui di kelas gambar atau lukis. Diantaranya pernah mendampingi  beberapa siswa yang kurang percaya diri, down sindrome, sulit bicara atau ganguan motorik. Mereka umumnya datang ke kelas lukis karena direkomendasikan oleh dokter atau psiater yang menangani anak anak berkebutuhan khusus ini. Beberapa anak  mengalami perubahan positif walau sebagian tentu ada saja yang tak berubah atau tidak membaik. Mendampingi anak anak berkebutuhan khusus tentu dibutuhkan kesabaran yang ekstra bahkan tanpa batas.

deskgram.org
deskgram.org
Farand

Ia adalah anak berkebutuhan khusus, yang  mengikuti kelas lukis yang di dampingi oleh Deon Sutrisno. Kondisi Farand yang tidak mudah komunikasi dengan vokal ditambah kesulitan menggerakan tangan nya tentu menjadi kendala utama baginya untuk belajar melukis. Persoalan seperti ini sering Deon diskusikan dengan saya sebagai sesama guru gambar. Ia bercerita bagaimana harus mengatur waktu khusus buat Farand maupun bagaimana ia berkomunikasi dengan menggunakan alat peraga baca, serta bagaimana ia harus sabar membantu tangan Farand untuk melukis.

Kondisi siswa seperti ini tentu tidak tepat jika kita melihat hasil karyanya lalu kita menilai dengan ukuran ukuran seni rupa pada umumnya. Namun demikian, beberapa hari lalu ketika saya melihat karya Farand  yang dikirim Deon via WA, dan juga video proses melukisnya. Saya menjadi  antusias dan kagum melihat karya Farand.

Saya menjadi semakin yakin bahwa seni rupa sesungguhnya sangat erat berhubungan dengan rasa. Seni rupa bisa jadi tak berhubungan dengan IQ atau kepintaran otak. Saya jadi ingat dan sadar bahwa  beberapa teman penulis atau kurator seni rupa, mereka umumnya tidak dapat melukis dengan baik. Justru  sebaliknya teman teman pelukis yang terkenal, mereka tak mudah menguraikan karyanya dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Farand  memiliki  keunggulan  merasakan,  Ia mampu menghasilkan karya yang artistik dan berkarakter.  Ini karena ia memiliki sensor atau alat ukur dalam dirinya, hingga ia dapat mengungkapkan apa yang ia rasakan dalam dirinya. Karya atau lukisan sesungguhnya  bersifat seperti cermin yang  merefleksikan atau menggambarkan apa isi pikiran atau perasaan pelukisnya. Karya Farand menunjukan bahwa ia memiliki kepandaian dalam soal rasa yang menurut saya bisa jadi lebih unggul dibanding anak yang tidak berkebutuhan khusus.

Secara spesifik karya Farand mempunyai  karakter / ciri yang khas  yang memudahkan kita  untuk mengenalinya. Ciri tersebut tentu saja muncul karena berbagai unsur diantaranya warna, goresan, serta tekstur. Walau sesungguhnya karakter atau ciri lukisan lebih banyak ditentukan oleh rasa yang muncul terus menerus dalam setiap karyanya.

deskgram.org
deskgram.org
Dalam lukisan Farand saya merasakan ada kegembiraan yang selalu ia sampaikan. Kegembiraan yang  natural seperti kegembiraan yang muncul ketika kita melihat sekumpulan ikan yang berenang atau sekumpulan kupu beterbangan di rerumputan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun