Mohon tunggu...
Veronica Yuliani
Veronica Yuliani Mohon Tunggu... Guru - Guru bahasa yang jatuh cinta dengan cello, panflute, dan violin.

Menulis untuk berbagi dan menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Selera Membaca Berubah Seiring Bertambah Usia?

24 Januari 2023   11:49 Diperbarui: 24 Januari 2023   11:58 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: pexels.com

Halo, kompasioner adakah yang mengalami sepertiku? Aku merasa bahwa selera membacaku berubah seiring dengan bertambahnya usiaku.

Sewaktu kecil aku suka sekali membaca majalah "Bobo". Bagian yang aku sukai dalam majalah "Bobo" adalah "Cerita dari Negeri Dongeng" yang mengisahkan petualangan Oki dan Nirmala, cerita "Bona dan Rong-Rong", serta yang paling seru dan yang paling aku sukai adalah kisah petualangan "Pak Janggut". Sampai hari ini pun aku masih merindukan dan tertarik untuk membaca kisah "Pak Janggut".

Seingatku menginjak usia SD aku mulai membaca novel "Wiro Sableng" karya Bastian Tito. Wiro Sableng dikenal sebagai "Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212". Ia adalah murid dari Sinto Gendeng. Pendekar 212 ini memiliki rajah 212 di dadanya.

Aku membaca novel "Wiro Sableng" ini karena kakak-kakakku mengoleksinya. Kisah Wiro Sableng ini sangat seru dan selalu mengundang rasa penasaranku akan kelanjutannya. Serial "Wiro Sableng" ini akhirnya difimkan. Akan tetapi, menurutku novelnya jauh lebih seru dibandingkan filmnya.

Beranjak remaja, SMP, aku mulai suka membaca komik serial cantik dan novel "Laura Ingalls Wilder". Novel ini mengisahkan kehidupan sebuah keluarga yang hidup di pedesaan di Amerika. Novel ini menutrutku juga sangat seru karena membangkitkan imajinasi dan memberikan gambaran kehidupan sehari-hari yang berbeda dengan kehidupan di Indonesia.

Akan tetapi, di tahun 2018, kabar tak sedap datang mengenai Laura Ingalls Wilder yang akhirnya dihapus dari daftar penerima penghargaan karena memiliki pandangan antipenduduk asli Amerika dan antikulit hitam.

Ketika sekolah menengah, SMA aku masih suka membaca novel. Novel yang kusukai waktu SMA salah satunya adalah novel karya Mira W., "Merpati Tak Pernah Ingkar Janji". Novel ini sangat populer waktu itu. Seingatku novel ini pun akhirnya juga difilmkan. Akan tetapi, aku belum pernah melihat filmnya.

Mulai memasuki dunia perkuliahan aku mau tak mau harus banyak membaca buku nonfiksi untuk menunjang pemahamanku tentang materi perkuliahan. Akan tetapi, aku juga masih membaca novel. Novel yang kubaca di waktu kuliah isinya lebih berbobot dan ceritanya bukan lagi sekedar kisah percintaan. Novel-novel yang pernah kubaca waktu kuliah di antaranya adalah "Gadis Pantai", "Cantik Itu Luka", "Biola Tak Berdawai", "Pengakuan Pariyem", dan lain-lain.  

Saat memasuki dunia kerja selera membacaku sedikit berubah. Aku mulai membaca buku-buku motivasi dan pengembangan diri. Aku mulai membaca dan mengoleksi buku-buku karangan John C. Maxwell. Adapun novel yang kubaca pun isinya sudah sama sekali berubah. Aku mulai mencari novel-novel yang bercerita mengenai makna hidup, di antaranya "Tuesdays With Morrie", "Alchemist karya Paulo Coelho.

Semakin ke sini, beberapa tahun terakhir ini, seleraku terhadap buku sudah benar-benar berubah. Aku sudah tak lagi tertarik membaca novel. Aku sekarang hanya Alkitab dan membaca buku-buku rohani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun