Mohon tunggu...
Olind Rivi
Olind Rivi Mohon Tunggu... Freelancer - Manggarai Barat - NTT

Congrats you found me :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Teknologi dan Pola Hidup Manusia

7 Agustus 2020   16:53 Diperbarui: 7 Agustus 2020   22:23 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebiasaan yang kurang etis seperti ini seharusnya diberikan hukuman yang sangat jera, karena kalau hanya diberikan kesempatan untuk permintaan maaf saja, saya rasa kejadian ini pasti akan terus terulang kembali, karena orang akan berpikir ''ya gampang kalau buat kesalahan, tinggal minta maaf saja masalah kelar.''

Mindset seperti ini yang membuat sebagian besar orang yang memiliki pemikiran sempit akan mendorong dia untuk membuat hal ini  terjadi kembali. Itulah sebabnya kenapa hukuman harus bisa ditegakan dengan setegas-tegasnya agar kejadian ini tidak terjadi secara terus menerus.

Di tengah perkembangan teknologi yang semakin canggih ini, semua orang berlomba-lomba menaikan pamor dengan cara yang salah. Yang ditunjukan ke publik bukan lagi prestasi, namun konten-konten yang hanya mengejar viewers. Bukan hanya dari kalangan dewasa saja, anak-anak yang masih di bangku sekolah pun sudah berani menyebarkan hoax dan kebencian di media sosial.

Lalu siapa yang salah? Di sini saya tidak menyalahkan siapa-siapa, pun tidak membela siapa siapa. Saya hanya berpesan kemajuan teknologi memang sudah tidak bisa dihindari dari kehidupan ini. Seperti yang saya bilang sebelumnya, media sosial sudah menjadi kebutuhan utama umat manusia.

Namun yang harus dipahami, kita harus bisa dan terbiasa untuk mengontrol diri kita masing-masing dalam menggunakan media sosial. Caranya, dengan lebih bijak lagi menggunakan media sosial dan membagikan sesuatu yang bisa bermanfaat dan berguna bagi orang lain.

Terakhir, untuk para orang tua waktu anak-anak bermain gadget harus benar-benar dibatasi dan diawasi dengan ketat agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Biasakan anak-anak untuk menonton konten-konten yang positif dan bermutu dan hindari tontonan konten yang tidak bermutu.

Dengan begitu, media sosial bukan lagi sebagai ajang pamer-pameran dan mengejar rating semata, namun sebagai ajang pertunjukan prestasi yang bisa menginspirasi banyak orang. SEKIAN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun