Mohon tunggu...
Yuliana Affiati
Yuliana Affiati Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN TIM II UNDIP 2021

Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Matematika Uniersitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kondisi Darurat Sampah, Mahasiswa Undip Kenalkan Pengetahuan Baru melalui Edukasi Ecobricks

31 Juli 2021   18:17 Diperbarui: 31 Juli 2021   18:30 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan Output berupa Modul (bahan ajar) ke Pihak Balaidesa Bumiharja/dokpri

Bumiharja (24/-7/2021)-Pengelolaan sampah plastik menjadi suatu masalah yang sulit ditegakkan di Indonesia. Hal ini, juga terjadi di Rt 07/Rw 01 Desa Bumiharja, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal. Masalah sampah adalah isu yang yang sering dianggap sepele namun menimbulkan dampak yang besar, yang pastinya dapat mengganggu dan mencemari lingkungan sekitar. 

Upaya yang dilakukan oleh pihak desa dengan menerapkan adanya tempat sampah di setiap masing-masing rumah, kemudian diangkut ke pembuangan akhir sampah. Tidak selalu menjadi solusi atas permasalahan sampah tersebut. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya dengan melakukan Edukasi terkait "Ecobricks".

Ecobricks adalah suatu metode pengolahan sampah yang dilakukan apabila 3 R (Reuse, Reduce dan Recycle) sudah sangat sulit diterapkan. Ecobricks berasal dari kata "Eco" dan "bricks" yang artinya bata ramah lingkungan. 

Disebut bata karena fungsinya hampir sama dengan bata konvensional yang sering digunakan. Ecobricks biasanya memanfaatkan botol plastik dan sampah anorganik lainnya untuk dijadikan sebagai bahan utama dalam pembuatan barang serbaguna seperti meja, kursi, taman, Ecoblock, serta sebagai penyangga pot tanaman.

Metode ini menjadi solusi yang ditawarkan oleh Yuliana Affiati ke lingkungan RT 07/RW 01 Desa Bumiharja. Hal tersebut dilakukan karena belum ada cara dalam mengurangi banyaknya sampah plastik. Dari kegiatan ini diharapkan warga dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan program Edukasi pada Sabtu, 24 Juli 2021 yang dilakukan secara daring (online), karena kegiatan KKN TIM II UNDIP dilaksanakan di masa pandemi covid-19. 

Penyampaian materi program Edukasi dilaksanakan melalui Whatsapp sebagai media komunikasi secara online. Rangkaian pelaksanaan program dimulai dari pembagian link kuesioner sebelum pembagian materi edukasi, setelah warga mengisi link tersebut. Selanjutnya dibagaikan materi edukasi berupa modul (bahan ajar) dan link Youtube sebagai sarana Video Edukasi. Kemudian dilanjutkan pembagian link kuesioner setelah penyampaian materi edukasi.

Tantangan yang dialami selama keberlangsungan program kerja adalah tidak dilaksanakannya program secara offline, sehingga pihak desa dan mahasiswa tidak bisa memonitoring keberhasilan dan berjalannya program edukasi Ecobricks karena adanya pandemi. Namun, paham atau tidaknya warga diukur dari prosentase pengerjaan kuesioner secara daring via gfrom. Parameter pemahaman warga terhadap materi yang sudah disampaikan adalah 85,7%, yang artinya warga memahami materi program dan sudah mengetahui apa itu Ecobricks serta memahami cara penerapan Ecobricks. 

Penulis : Yuliana Affiati

DPL : Asri Nurdiana S.T, M.T

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun