Mohon tunggu...
YULIANA SALEMAN WELA
YULIANA SALEMAN WELA Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Saya saat ini menjalani pendidikan Semester 1 di UNIKA St.Paulus Ruteng, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Saya mempunyaihobi bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Semarak Perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2024 Beriringan dengan Musim Kampanye Pesta Demokrasi para Caleg dan Capres

29 Desember 2023   21:29 Diperbarui: 29 Desember 2023   21:45 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hari raya merupakan suatu hal wajib yang senantiasa dilaksanakan oleh setiap kaum beragama di dunia ini. Seperti halnya hari besar kenegaraan ataupun hari ulang tahun, maupun hari istemewa lainnya hari raya patutlah dijadikan sebagai hari yang dinantikan setiap orang beriman. Begitupulah pada hari raya Natal yang merupakan hari raya besar bagi orang kristiani. 

Dalam menyambut hari Natal, setiap orang tentunya menyibukkan diri dengan berbagai persiapan baik itu pada persiapan diri, lingkungan maupun di gereja. Dalam menyongsong hari istemewa ini tentulah banyak macam perencanaan yang dipersiapkan. Seperti halnya pada perayaan hari raya natal 2023 ini, kami mahasiswa PBSI mempersiapkan diri untuk melayani umat dengan persembahan koor pada perayaan misa malam natal dan hari raya natal. Kami secara bergilir setiap harinya sibuk dengan melaksanakan berbagai macam latihan koor bersama.

Situasi di lingkungan masyarakat juga turut membuat semarak hari raya natal semakin ramai dan meriah. Tempat-tempat usaha pertokoan juga ramai dikunjungi para konsumen yang mau membeli pernak-pernik natal, baju-baju natal dan sebagainya. Demikianlah suasana menyambut hari raya natal pada tahun 2023 ini. Menggelora, membahana serta menggemparkan keadaan dalam menyongsong hari istimewa ini oleh setiap umat kristiani.

Uniknya yang menjadi kekhasan tersendiri bahwa pada perayaan Natal dan Tahun baru kali ini akan diselenggarakannya Pemilu serentak di berbagai daerah di tanah air ini. Pesta demokrasi bagi warga Negara Indonesia. Sebut saja di kota Ruteng berbagai macam spanduk, baliho, stiker maupun atribut-atribut para Caleg, partai maupun para Capres betebaran di mana-mana. Kampanye para calon-calon kandidat dilaksanakan di mana-mana. 

Blusukan, tatap muka, memberi bantuan sumbangan, dan lain-lain banyak dilakukan oleh para caleg-caleg. Tak kalah menariknya juga KPU RI menyelenggarakan pegelaran Debat Capres Cawapres. Hal ini juga dimanfaatkan oleh para tim-tim pendukung maupun masyarakat luas untuk mengadakan nonton bareng pegelaran debat capres cawapres. 

Secara pribadi situasi seperti ini bagi saya sangatlah berkesan. Semaraknya perayaan hari raya diiringi keramaian kampanye di mana-mana. Hal ini merupakan fenomena yang menarik dan kompleks. Hajatan akbar demokrasi telah menanti di depan mata. 

Tak kurang dari tiga bulan mendatang, tepatnya 14 Februari 2024, segenap warga negara Indonesia yang telah memiliki hak pilih akan melakukan pemungutan suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 guna memilih presiden dan wakil presiden, serta para anggota legislatif (DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD kabupaten/kota) untuk periode 2024-2029. Begitupula dengan Pilkada yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 November 2024 mendatang.  

Pesta demokrasi memang merupakan hajatan beradu gagasan, pilihan dan berbagai pendapat. Berbeda pilihan memang boleh-boleh saja tetapi jangan sampai menimbulkan konflik karena perbedaan. Karena relatifnya berbeda itu biasa tapi sebagai warga Negara yang baik kita tetaplah satu. 

Satu untuk kebaikan bersama. Sebagai orang beriman mari ciptakanlah kondisi yang kondusif, aman dan damai layaknya kita dalam menyambut pesta hari raya. Jangan sampai hanya karena berbeda pilihan kita mendangkalkan akal sehat untuk menciptakan kegaduhan.

Musim kampanye merupakan saat di mana kita wajib menyimak berbagai macam visi misi para calon-calon kader Negara, jangan sampai kita salah memilih. Hal ini membawa dinamika politik yang tinggi, dengan persaingan antarpartai dan kampanye yang intens.

Pada dasarnya, kedua peristiwa hari raya dan pesta demokrasi ini memiliki tujuan yang sama, yaitu memperkuat persatuan dan keharmonisan di Indonesia. Hari Raya mengajarkan kita tentang pentingnya saling menghormati, tolong-menolong, dan toleransi, sementara pemilu memberikan kesempatan bagi kita untuk memilih pemimpin yang akan mewakili dan memperjuangkan kepentingan rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun