Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Maut Merenggut di Kanjuruhan

7 Oktober 2022   22:49 Diperbarui: 8 Oktober 2022   12:15 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Tragedi Kanjuruhan: Sumber gambar: m.lampost.co/amp/tragedi-kanjuruhan-malang-ini-tanggapan-suporter-sepakbola-lampung.html

Senja beranjak menuju peraduan
Meninggalkan setangkup goresan
Ketika rindu berpulang ke bulan
Menanggalkan sebuah impian dan kemenangan

Ketika riuh riang tawa membahana
Sekejap angin menyapu segenap massa
Tatkala asap putih datang tetiba Pembawa petaka,
tanah lapang pun berduka

Malam kelam menuai kisah panjang
Riang tawa mengundang genderang
Ratapan duka nestapa
Buntut Tragedi Kanjuruhan menelaah purna
 

Pintu-pintu tertutup rapat
Dada sesak, jiwa meratap, maut merenggut
Di Kanjuruhan menyimpan sejuta kenang
Tragedi Kanjuruhan semoga tak terulang


***

Semoga bagi pecinta bola bisa mengambil hikmah dari sebuah kejadian. Kelak lebih bijaksana menyikapi segalanya. Hingga takkan terjadi tragedi-tragedi Kanjuruhan lainnya.


#PuisiTragediKanjuruhan
#PuisiYuliyanti

#TulisanKe-378
#Klaten, 07 Oktober 2022
#MenulisdiKompasiana

Baca juga: "Seruling Gembala"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun