Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Anak Sekolah Tatap Muka, Berikut Peran Penting Orang Tua

14 Januari 2022   17:31 Diperbarui: 15 Januari 2022   22:02 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar Kompasiana.com

Sepekan yang lalu, NakNang memberitahu kepada saya dan suami, bahwa mulai senin 10 Januari 2022, sekolahnya menerapkan Pembelajaran Tatap Muka(PTM)

Obrolan pun berlanjut, ia meminta kepada ayahnya untuk diantar jemput. Sebab, ia tidak ingin mengayuh sepeda seperti sebelum PTM dimulai.

Alasannya bisa kami maklumi, sebab jarak tempuh rumah sampai sekolah berkisar 30 menit jika harus ditempuh dengan bersepeda.

Ketika ayahnya bertanya, "Kenapa tidak berangkat lebih awal saja, bersepeda rame-rame bersama teman jauh lebih menyenangkan, bukan?"

"Sekarang murid masuk pagi semua, yah. Tempat parkir tidak muat. Kelasku aja, ada 9 ruangan. Belum lainnya. Hemmm...muridte akeh, kok."(Hemmm muridnya banyak, kok.")

 Jawabnya sembari tertawa bangga.

***

Tak terasa dua tahun berlalu. Ketika Pembelajaran Jarak Jauh diterapkan karena pandemi, saya pribadi bisa sedikit berleha-leha ketika pagi.

Maksudnya sedikit santai yakni, tidak segera menyiapkan menu sarapan sepagi mungkin. 

Namun, semenjak anak masuk sekolah harus menyiapkan sarapan serta keperluan sebagai bekal anak. 

Anak Sekolah Tatap Muka, ini Peran Penting Orang tua

Sebagai ibu, begitu mengetahui anaknya akan menjalani rutinitas belajar di sekolah, ada beberapa hal yang harus disiapkan. Diantaranya adalah:

1. Mengecek Perlengkapan Sekolah.

Sebelum PTM, sekolah anak saya sudah melaksanakan pembelajaran dua kali dalam sepekan. Dengan durasi jam lebih pendek. 

Otomatis perlengkapan sekolah tersimpan dalam tas. Namun, tidak ada salahnya saya bertanya atau mengecek langsung peralatan tersebut.

Selain itu saya menganjurkan kepada anak untuk membawa pulpen dobel, supaya tidak perlu meminjam kepada temannya ketika peralatan habis.

2. Menyiapkan Sarapan atau Bekal Makanan

Setiap pagi, keluarga kecil kami membiasakan sarapan sebelum memulai aktivitas. Maka, usai subuh saya lekas ke dapur untuk memasak.

Bicara soal memasak, menjadi rutinitas seorang ibu menyajikan santap pagi yang bergizi tak lupa menyiapkan bekal untuk anak.

Seperti kita ketahui, makanan bergizi sangat dianjurkan. Peran nutrisi sangat penting untuk tubuh serta tumbuh kembang anak.

Maka, hidangan yang saya sajikan berupa nasi sayur lengkap dengan lauk-pauk berbahan telur, olahan ayam serta ikan sebagai nutrisi.

Namun adakalanya varian nasi goreng atau goreng dadar gulung(omelet) yang unik tersaji untuk santap pagi.

Baca juga: "Nasi Goreng Dadar Gulung, Variasi Santap Pagi ala Dapur Yuliyanti" 

Beberapa hari lalu, ketika NakNang reques paklay, maka saya harus menghidangkan dengan penuh cinta.

Sajian paklay sayur ||Foto yuliyanti
Sajian paklay sayur ||Foto yuliyanti

Ketika anak sarapan menu bernutrisi, maka ia akan mempunyai energi cukup. Sehingga bisa berpikir dan berkonsentrasi selama mengikuti pembelajaran.


Baca juga Paklay..."Paklay Nyemek, Menu Setia di Senja yang Menggelora" 

2. Memastikan anak dalam kondisi sehat

Sekarang ini masih musim penghujan, pengaruh cuaca terkadang bisa menyebabkan kondisi badan tidak fit secara tiba-tiba.

Sebelum anak berangkat sekolah, saya memastikan suhu tubuhnya normal dengan cara sederhana. Ketika membangunkan NakNang untuk salat subuh, dengan cara mencium keningnya.

Lalu membisikan kata "Anak Sholih, yang sehat dan  pinter, ayo bangun Le. Sembari memeluk, serta membelainya.

Dengan begitu kita bisa tahu dan memastikan keadaan tubuh anak sedang baik-baik saja.

 3. Menggunakan masker kain tiga lapis atau masker medis sesuai standar.

Masker 3 ply dan botol hand sanitizer foto yuliyanti
Masker 3 ply dan botol hand sanitizer foto yuliyanti

Sehubungan anak mempersiapkan perlengkapan sekolah, tak lupa saya ingatkan untuk menjaga protokol kesehatan.


"Le, jangan lupa membawa masker dobel!"

Semula ia tidak mau membawanya, namun saya memberi penjelasan kepadanya.

 "Seandainya maskermu talinya putus, gimana coba? Bu Guru mengira kamu tidak taat prokes, Le."

Syukurlah, penjekasan tersebut bisa dimengerti. Akhirnya NakNang bersedia membawa masker cadangan.

4. Sediakan Hand Sanitizer

Selain masker, sarana menjaga prokes lainnya yakni supaya anak membawa hand sanitizer dari rumah. 

Namun, ia rewel ketika mengetahui botol pembersih tangan tersebut berwarna pink. Semoga besuk ia mau membawa hand sanitizer spray lainnya. 

5. Bekal Air  Minum 

Selain sarapan, bekal lain yakni minum selalu saya sematkan di kantung tas sekolahnya.

 Bekal sekolah||foto yuliyanti
 Bekal sekolah||foto yuliyanti

Kemarin NakNang meminta bekal nasi karena tidak sempat sarapan. Saya pun membekali nasi berikut lauk mie goreng serta sosis. Langkah ini untuk memininalisir anak supaya tidak jajan di sembarang tempat. 


Nah, itulah peran saya ketika anak sudah aktif Pembelajaran Tatap Muka.

Lalu... bagaimana dengan Anda?

Referensi: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun