Munculnya berbagai variasi virus korona, terutama varian Delta dan Omicron, baru-baru ini menimbulkan perbincangan tentang dosis ketiga vaksin COVID-19 di tengah khalayak.
Sepekan yang lalu, beberapa salesman berkunjung ke toko saya secara bersamaan, ketika sedang menunggu antrian, mereka bercakap dari berbagai devisi.
Samar-samar saya pun mendengar perbincangan mereka. Ya, seputar vaksin yang dianjurkan pemerintah guna membentengi diri dari ancaman segala penyakit.
Salah satunya dengan pemberian dosis ketiga, yakni Vaksin  Booster.
Namun, terkait hal tersebut sempat menuai pro dan kontra, lantaran pemerintah bakal menerapkan dua skema, gratis bagi lansia dan pengguna BPJS JKN, serta berbayar bagi masyarakat umum.Â
Namun pada akhirnya Presiden RI Joko Widodo memutuskan, bahwa Vaksin Covid-19 suntikan ketiga(booster) akan diberikan secara gratis kepada semua lapisan masyarakat Indonesia.
Sebagai warga negara yang taat peraturan, saya pribadi beserta suami insyaa Allah, bersedia mengikuti anjurannya. Â Â
Dan sebagai orang pertama dalam keluarga untuk mendaftarkan terlebih dulu guna menerima Vaksin Booster baru kemudian anak.Â
Hal tersebut guna membentengi diri dari ancaman virus yang terjadi di masa pandemi, yang kemungkinan sebagian orang belum mengetahui tentang vaksin boster.
Lalu, Apakah Vaksin booster, itu?
Pemerintah Indonesia merencanakan pemberian vaksin booster bagi masyarakat umum mulai awal tahun 2022.
Melansir Medical News Today, vaksin booster adalah dosis vaksin tambahan yang dapat memberikan perlindungan ekstra terhadap penyakit.
Hal ini disebabkan karena efek beberapa vaksin dapat hilang seiring berjalannya waktu.
Tidak hanya Covid-19, vaksin booster juga biasa diberikan untuk jenis infeksi virus lain, seperti difteri, tetanus, dan pertusis (DtaP).
Menurut TRUBUS RAHARDIANSYAH(Pengamat kebijakan politik) Penyuntikan booster tersebut diagendakan pada tanggal, 12 Januari 2022.
Adapun sebagai sarat penerima sudah melengkapi dosis pertama dan kedua dengan jarak 6 bulan dari penerimaan vaksin kedua.Â
Bukan hanya itu saja, rata-rata wilayah yang akan mendapatkan booster masyarakatnya sudah vaksin lengkap, kisaran 70 persen dosis pertama serta 60 persen untuk tahap kedua.
Ada tiga alasan mengapa vaksin booster diperlukan
Menurut pandangan Word Health Organization(WHO) mengenai vaksin booster?
Direktur Departemen imunisasi, Vaksin dan Biologi WHO Dr Katherine O'Brien mengatakan ada tiga alasan mengapa harus memberikan dosis tambahan(vaksin booster)
1. Ketika tubuh tidak merespons secara memadai dua dosis, sama halnya orang tersebut mengalami gangguan kekebalan. Jadi kemungkinan besar perlu dosis ketiga.
2. Jika kekebalan tubuh berkurang atau menurun seiring berjalannya waktu. Sehingga vaksin tambahan harus diberikan.
3. Kemungkinan kinerja vaksin kurang memadai terhadap beberapa varian virus baru(Omicron) yang mengharuskan masyarakat menerima vaksin tambahan.
Baca Juga "Marilah! Kita Perketat Prokes, Membentengi diri Agar Tak Tertular Varian Omicron"
Â
Kesimpulkan saya, bahwa Vaksin Booster sangat membantu meningkatkan respons imun kita yang tidak dapat dihindari oleh virus lain selain tetap menerapkan protokol kesehatan.
Selain itu semua, vaksin diberikan demi meminimalisir terjadinya lonjakan Omicron serta taraf pemulihan ekonomi global.
Nah, apkah Anda masih enggan untuk mengikuti Vaksin?
Sekian dari saya, semoga bermanfaat.
Baca juga "Tips Menghadapi Masa Transisi Pandemi Menuju Endemi, Berikut 3 Cara Harus Dijaga"Â
#AkrtikelYuliyanti
#TopikPilihanBoster
#Tulisan ke-255
#Klaten, 12 Januari 2022
#MenulisdiKompasiana