Dengan begitu, akan banyak waktu berkualitas yang dihabiskan oleh keduanya dan anak pastinya akan merasa termotivasi untuk lebih giat belajar meskipun dari jarak jauh sebab orang tua yang senantiasa mendampingi dan memberi dukungan positif kepada sang anak.
Kedua, lebih menghargai keberadaan. Seperti yang kita tahu, telah banyak yang mengalami kehilangan orang terkasih akibat pandemi. Silih berganti berita mengabarkan setidaknya ada satu nyawa yang telah melayang dan hal itu adalah sesuatu yang berat untuk siapa saja yang mengalaminya.Â
Maka dari itu, tentu sebagai anak yang masih mempunyai orang tua bahkan lengkap pastilah harus bersyukur karena keberadaan mereka tentu sangat berpengaruh bagi sang anak.Â
Apalagi dalam melewati masa sulit seperti sekarang, orang tua lah yang sangat berperan mendorong perkembangan mental anak agar kuat menghadapi setiap ujian yang akan terjadi.
Ketiga, mengenal hal baru. Boleh jadi dimasa pandemi ini, banyak anak bahkan orang tua yang menemukan hal-ha baru selama di rumah aja. Yang sebelumnya merasa cuek dan acuh, ternyata begitu antusias saat hal baru itu didapatkan. Seperti, karakter anak yang sebelumnya orang tua mungkin lalai mengamatinya dan gaya belajar anak yang selama ini orang tua tak pernah anggap penting.Â
Oleh karena itu, banyak kesempatan saat orang tua dan anak menghabiskan waktu di rumah sehingga saling mengenal lebih dalam tentang kepribadian anak terutama dalam hal belajar.
Selain ketiga hal diatas, tentu banyak sekali hikmah lainnya yang bisa diambil meski dalam keadaan sulit sekalipun seperti pandemi yang tak kunjung berakhir ini. Karena sejatinya, semua terjadi sudah sesuai porsinya dan sudah dalam kuasa-Nya.Â
Kita sebagai manusia biasa haruslah dapat memandang dari sisi yang berbeda dan tidak hanya mengeluhkan keadaan yang sementara. Sebab, selalu ada hikmah dibalik setiap peristiwa yang membuat resah.