"Bagaimana? Bisa dipahami?" tanya saya pada anak-anak. Tidak ada jawaban.Â
Oke. LCD saya matikan, dan saya kembali ke papan tulis.
"Baik, kita ulang dari awal," ajak saya pada anak-anak.Â
Pemfaktoran bentuk aljabar kembali saya terangkan dari awal. Setahap demi setahap.
"Ooh, itu maksudnya," kata anak-anak di akhir penjelasan saya. Anak-anak tersenyum lega, demikian juga saya.
Aih, untuk aljabar tidak ada yang lebih mantap daripada  kapur dan papan tulis, pikir saya.
Mengapa penggunaan kapur dan papan tulis terasa lebih efektif dalam masalah tersebut? Ternyata media tersebut membuat pembelajaran berjalan sedikit lebih lambat sehingga siswa bisa mencerna langkah demi langkah dari materi yang diajarkan.
Akhirnya meskipun penggunaan berbagai macam platform IT bisa membuat pembelajaran lebih menyenangkan, keberhasilan proses pembelajaran tidak harus selalu menghadirkan alat yang canggih seperti gadget siswa.
Kembali menggunakan papan tulis juga kertas tidak ada salahnya jika dengan media tersebut ternyata materi bisa lebih dimengerti atau ingin mendapatkan hasil ulangan yang lebih valid.
Pemanfaatan papan tulis dan kertas  dalam rangka menciptakan pendidikan  bermutu bukanlah sebuah kemunduran karena hakekatnya teknologi hanyalah alat, dan alat yang paling efektif adalah yang paling sesuai dengan kebutuhan kita.