"Jadi ke Klojen?" tanya anak saya sambil mengeluarkan sepeda motornya. Jam menunjukkan pukul setengah lima sore.
"Ayo," kata saya sambil merapatkan jaket. Benda satu ini menjadi sahabat akrab saya akhir-akhir ini, terutama kalau keluar rumah.
Ya, dalam beberapa hari ini, terutama saat pagi dan malam hari udara terasa begitu dingin.Â
Bediding, kata orang orang. Fenomena ini selalu terjadi di kisaran bulan Juni dan mencapai puncaknya pada bulan Agustus, ditandai dengan udara yang terasa begitu dingin.
Istilah bediding berasal dari Bahasa Jawa.Â
Dari BMKG diterangkan bahwa fenomena ini selalu terjadi di musim kemarau karena di musim ini tutupan awan sangat sedikit sehingga panas permukaan bumi yang diperoleh dari matahari lebih cepat dilepaskan ke atmosfer.Â
Akibatnya udara terasa lebih dingin, terutama pada malam hingga pagi harinya.
Paling enak saat bediding adalah 'kemulan' selimut tebal atau makan dan minum yang anget. Ya, hawa yang dingin  membuat kita gampang merasa lapar.
Sepeda motor kami terus melaju di jalanan kota Malang. Beberapa lampu jalan mulai menyala. Sayup-sayup suara qiroah di masjid mulai terdengar karena sebentar lagi  Maghrib tiba.