Alhasil semua pesan untuk dibawa pulang, dan akhirnya kami semua pulang dengan membawa paling tidak satu kresek oleh-oleh untuk dibawa ke rumah.
Semakin sore suasana semakin ramai. Tampaknya tempat ini sering dijadikan lokasi untuk acara-acara tertentu. Terbukti di gazebo sebelah kami sepertinya ada acara pertemuan dari sebuah komunitas.
"Ada yang mau berperahu?" tanya Bu Ari leader kami.
Sebenarnya saya ingin berperahu, apalagi tiketnya hanya lima ribu rupiah per orang.
Tapi mengingat hari sudah terlalu sore, acara naik perahu dibatalkan.
Sesudah membayar semua pesanan pada pemilik warung, bergegas kami menuju parkiran untuk kembali menuju kota Malang.
Udara semakin dingin dan mendung semakin tebal ketika mobil kami meninggalkan kawasan Mahoni Dempok.
Ya, akhirnya perjalanan kami hari itupun selesai dengan meninggalkan kesan yang begitu mendalam.
Waduk, deretan pohon mahoni, semangat para penjual di pasar ikan, lezatnya olahan ikan adalah cerita harmoni denyut kehidupan masyarakat Dempok dengan alam sekitarnya.