"Berapa rata-rata pengunjung perpustakaan?" itu pertanyaan saya dalam sebuah diskusi dengan teman teman yang sehari-harinya bertugas di bagian perpustakaan.
"Sangat sedikit Bu," kata teman saya sambil menyebutkan sebuah angka.
Saya agak terkejut mendengar angka itu. Padahal perpustakaan kami lumayan banyak koleksinya, melayani print, juga menyediakan beberapa komputer untuk browsing maupun mengakses bacaan digital. Tapi pengunjung perpustakaan begitu sedikit. Tidak sampai sepuluh orang per hari. Ini tentunya lain dengan pengunjung pembelajaran beberapa mapel yang kadang-kadang dilakukan di perpustakaan.
Di bandingkan tahun-tahun yang lalu, minat siswa mengunjungi perpustakaan memang sangat menurun. Hal ini bisa ditandai dengan perpustakaan yang selalu sepi, minimnya peminjam buku, juga minimnya jumlah pengunjung yang mampir ke perpustakaan di kala istirahat.
Mengapa pengunjung perpustakaan demikian sedikit? Ada banyak hal yang menjadi penyebabnya seperti:
1. Perkembangan teknologi digital.Â
Tidak bisa dipungkiri kehadiran teknologi digital membuat gaya kita dalam mencari informasi banyak berubah. Jika dulu untuk mencari informasi kita banyak membaca buku, kini bisa dilakukan dengan mencari informasi melalui tayangan video pendek lewat gadget di tangan kita.
2. Â Kebiasaan membaca yang berubah.Â
Jika dulu kita "betah" membaca berlama-lama, kini dengan banyaknya bahan bacaan di internet, ketahanan baca kita semakin menurun. Budaya baca sekilas (skimming) di platform digital membuat kita malas untuk membaca buku.