AKM.
Dalam beberapa minggu ini ada kegiatan baru yang dilakukan di sekolah saya, yaitu belajar bersama untuk persiapanAKM adalah bagian dari Asesmen Nasional yang akan dilaksanakan di awal Oktober (untuk SMP).Â
Sebagaimana diketahui Asesmen Nasional meliputi tiga hal yaitu AKM, survey karakter, dan survey lingkungan sekolah.
Dalam AKM, nantinya yang diujikan adalah kemampuan literasi baca tulis dan numerasi. Mengapa cuma dua?Â
Literasi baca tulis dan numerasi adalah kompetensi yang perlu dikembangkan secara lintas mata pelajaran.
Kemampuan membaca yang diukur melalui AKM Literasi dikembangkan tidak hanya melalui pelajaran Bahasa Indonesia, tapi juga pelajaran agama, IPA, IPS, dan pelajaran lainnya.
Kemampuan berpikir logis-sistematis yang diukur melalui AKM Numerasi juga dikembangkan melalui berbagai pelajaran.
Dengan mengukur literasi dan numerasi, Asesmen Nasional mendorong guru semua mata pelajaran untuk berfokus pada pengembangan kompetensi membaca dan berpikir logis-sistematis
Di sekolah saya, belajar bersama atau bisa dikatakan semacam bimbel ini dikemas dalam pembelajaran daring lewat Google Meet dan Google Classroom dilaksanakan sebanyak dua kali dalam seminggu.
Soal-soal diambilkan dari Pusmenjar (Pusat Asesmen dan Pembelajaran) ataupun buku-buku lain yang sesuai.
Sebenarnya perlukah diadakan bimbel AKM? Bukankah hasilnya tidak akan berpengaruh pada nilai siswa?Â