Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Biarkan Tangan Tuhan yang Bekerja

31 Mei 2021   10:22 Diperbarui: 31 Mei 2021   10:24 2570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://mariashriver.com/

Teman-temannya yang lama tidak bertemu mengatakan banyak yang berubah pada dirinya.  Ya,  ia seperti bermetamorfosa.  Tapi kalau dihayati bukankah semua dalam hidup ini akan selalu berubah?  Semua akan selalu berubah kecuali perubahan itu sendiri.

Setelah sekian tahun  berlalu satu demi satu anaknya sudah mulai bisa berdiri sendiri.  Tinggal yang paling kecil saja.  Selama bertahun-tahun pertanyaan besar yang selalu mengganjal dalam hatinya, tentang kepergian suaminya yang begitu tiba-tiba, mulai terkikis oleh sang waktu.  Hatinya sudah mulai bisa menerima bahwasanya pasti Tuhan mempunyai rencana yang baik di balik semua peristiwa itu.

Namun ketenangannya tiba-tiba diusik oleh telpon salah seorang familinya. Sinta namanya. Famili yang agak jauh, dan agak lama mereka tidak saling menyapa.  Sinta yang berusia sebaya dengannya sekarang dalam posisi sama.  Sudah ditinggalkan pasangannya.

"Kamu tidak ada rencana menikah lagi? " tanya Sinta.

Wanita ini tertawa.  Ya,  mereka dulu begitu akrab. Bicara masalah pribadi adalah sesuatu yang biasa.

"Ah,  aku masih merasa nyaman dengan posisiku saat ini, " jawabnya diplomatis .

Sinta ikut tergelak. "Eh , tapi kamu harus mulai berpikir cari pasangan lagi lho...,  hampir kepala lima,  anak-anak akan sibuk dengan dunia atau keluarganya sendiri. Lha kamu nanti sama siapa? "

"Kamu sendiri bagaimana? "tanya wanita ini mengelak.  Sedikit banyak perkataan Sinta mulai merasuki hatinya. 

"Oh,  aku dua bulan lagi akan menikah dengan mantan teman SMP.  Kami akan segera pindah ke luar pulau.  Anakku 'kan sudah mentas semua.., " jawabnya ringan.

"Ooh.., "

"Ayo, mulai berpikir cari pasangan..,  jangan keasyikan sendiri.  Iya kalau kita sehat terus,  kalau ada sakitnya bagaimana? Atau perlu kucarikan kenalan?" tambah Sinta lagi. Seperti biasa dengan nada yang ringan dan ceria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun