Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Biarkan Tangan Tuhan yang Bekerja

31 Mei 2021   10:22 Diperbarui: 31 Mei 2021   10:24 2570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://mariashriver.com/

"Ternyata untuk orang seusia kita keputusan seperti ini tidak mudah juga ya.., " lanjutnya.

"Ah,  ajak bicara yang baik,  nanti ia akan mengerti, " hibur wanita itu.

"Iya betul itu..  Mudah mudahan dia bisa menerima.., " jawab suara di seberang resah. Pembicaraan ditutup.

Wanita itu merenung sejenak.  Urusan perjodohan di usia senja memang tidak mudah. Begitu banyak hal yang harus dipertimbangkan. Baik yang berkaitan dengan diri sendiri maupun orang lain. Bagi dirinya mungkin yang dominan adalah bergelut dengan perasaan sendiri.  Betapa sulitnya membuka hati. Apalagi setelah bertahun-tahun nyaman dalam kesendirian.  Sementara bagi yang lain masalahnya mungkin berbeda.

Ah,  biar semua mengalir seperti seharusnya sajalah. Sekarang selagi bisa, ia ingin menikmati hari-harinya bersama anak-anak. Perkara yang lain-lain biar tangan Tuhan yang bekerja. Tak perlu resah. Bukankah Dia adalah pengatur skenario yang terbaik?

Jam menunjukkan pukul setengah empat sore. Bergegas wanita itu menuju pos satpam. Anaknya pasti sudah menjemput di sana.

Catatan : sekedar fiksi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun